dakwatuna.com – Perlahan tapi pasti, pasangan calon walikota dan wakil walikota Bekasi, Nur Supriyanto dan Adhi Firdaus mulai panen dukungan. Elektabilitas dan popularitasnya mereka juga terus naik. Menyadari hal tersebut, pihak pendukung lawan pun mulai ketar ketir.
“Alhamdulillah, dukungan terhadap calon walikota Bekasi nomor urut dua, Nur-Adhi terus mengalir. Jika kondisi ini terus berlanjut, Insya’a Allah kita bisa menang,” kata Sardi Effendi, selaku Sekretaris tim sukses dari calon kepala daerah yang diusung oleh PKS dan Gerindra ini, Selasa (27/3/2018).
Sejauh ini, terang dia, sudah ribuan kelompok majelis taklim dan ulama serta tokoh-tokoh Kota Bekasi yang menyatakan dukungannya. Mereka yang selama ini diam, akhirnya mulai memperlihatkan aspirasi mereka.
Mendapat kenyataan tersebut, lanjut dia, pihak lawan sepertinya mulai ketar ketir. Buktinya, pergerakan sosialisasi kita mulai diganggu. Salah satu bentuk gangguannya adalah dengan merusak dan mencopot atribut kampanye Nur-Adhi.
“Banyak spanduk dan poster yang telah kita pasang dirusak dan dicopot oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kami yakin ini adalah tindakan dari pendukung pihak lawan. Mereka takut jagoan mereka kalah, sehingga nekat berbuat tindakan yang tidak terpuji, ” katanya.
Tak hanya itu, lanjut dia, aksi pencopotan poster dan spanduk Nur-Adhi juga dilakukan oleh oknum aparat pemerintah Kota Bekasi. Padahal dalam berdasarkan peraturan, mereka mestinya bersikap adil dan tidak boleh memihak salah satu pasangan calon kepala daerah.
“Ini yang terjadi, mereka tidak hanya memihak, tetapi juga “menyerang” pihak yang menjadi lawan dari pasangan mereka dukung,” nilai Sardi
Sebagaimana diketahui, pada Pilkada Kota Bekasi 2018 ini, terdapat dua pasangan yang tengah bersaing guna menjadi orang nomor satu di Kota Patriot tersebut. Pasangan Nur Supriyanto-Adhi Firdaus diusung oleh dua partai sedangkan pasangan incumbent Rahmat Effendi-Tri Adhianto didukung oleh enam partai. (SaBah/dakwatuna)