Sultan Abdul Hamid II dan Hubungannya dengan Arab

(Aljazeera.net)

dakwatuna.com – Doha. Sekelompok akademisi dan peneliti bidang sejarah tengah menyiapkan buku penelitian mengenai masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II. Buku tersebut diberi judul “Sultan Abdul Hamid II dalam Memori Arab”.

Peluncuran buku ini bertepatan dengan 100 tahun wafatnya sang Sultan yaitu pada 10 Februari 1908. Selain itu, kondisi drastis dari hubungan Arab-Turki juga menjadi dasar penyusunan buku ini.

Buku ini merupakan cerminan dari sebagian proses penelitian Arab , termasuk konferensi ilmiah untuk mempelajari periode kritis, yang menjadi tahap akhir dari hubungan Arab dan Turki.

Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh peneliti sejarah dan peradaban Islam, Muhammad Ilhami. Menurutnya, memahami masa Sultan Abdul Hamid II dan segala upayanya harus dilakukan dengan mengetahui upayanya dalam menghubungkan kembali persaudaraan Arab-Turki.

Ia menambahkan, tantangan yang dihadapi Arab dan Turki mengharuskan mereka untuk bersatu. Di mana masa Sultan dapat menjadi bekal yang sangat diperlukan.

Ilhami menegaskan, mempelajari masa Sultan Abdul Hamid II sangat penting untuk mengetahui pengaruhnya yang besar. “Terutama adanya mesin propaganda yang sangat kuat sehingga berpengaruh pada citra Arab di mata Turki, begitupun citra Turki di mata Arab,” lanjutnya.

Ia juga meyakini, dampak dari hasuta itu memerlukan upaya keras untuk menghilangkannya. Syaratnya, upaya itu harus berdasarkan pada bukti ilmiah dan gambaran sejarah yang jelas.

Urgensi memahami masa Sultan Abdul Hamid II juga dikemumakan oleh peneliti Mesir. Menurutnya, Sultan Hamid II merupakan yang paling terkenal dari silsilah sultan lainnya pada masa akhir Ottoman.

Sultan Abdul Hamid II memerintah selama kurang lebih 33 tahun. Berbagai hal mewarnai masa pemerintahannya, mulai dari kebijakan, prosedural, hingga perubahan di tingkat lokal maupun internasional. Masa itu pula beliau menyaksikan kelahiran entitas zionis.

Sumber: Aljazeera

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...