dakwatuna.com – Makassar. Berangkat dari kepedulian, salah satu program dari Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) adalah menghadirkan Rumah Singgah Pasien (RSP). Di mana, RSP ini menjadi salah satu wadah penyaluran sumbang masyarakat berupa dana zakat maupun sedekah, untuk mereka yang kurang mampu dalam perihal pengobatan.
Berawal dari banyaknya berita-berita di media mengenai pasien yang terlantar, terutama mereka yang datang dari kampung atau di luar Kota Makassar, lantas mengalami kekurangan biaya dan tidak memiliki tempat tinggal, hal itulah yang menginisiasi IZI untuk menghadirkan program dari RSP ini.
“Kami banyak melihat saudara kita dari berita yang ada, terlantar. Mereka dari kampung datang ke kota Makassar tidak punya tempat tinggal. Ada tempat tinggal tapi untuk biaya untuk berobat saja masih kurang, maka kami dari IZI membentuk RSP ini untuk meringankan beban mereka” ucap Mukhlis Mukhrim, Penanggung Jawab RSP IZI Cabang Makassar, Selasa (27/2/2018).
“Alhamdulillah RSP ini bisa hadir atas bantuan zakat dan sedekah para donatur, dan masyarakat, tentu hal itu patut kita syukuri. Karena RSP turut membantu dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tambah Mukhlis.
Mukhlis menjelaskan, RSP IZI, merupakan lembaga zakat yang telah memiliki izin operasional sebagai LAZNAS melalui Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia, Nomor 423 Tahun 2015, yang menjalankan salah satu programnya yakni Rumah Singgah Pasien (RSP).
Di Makassar, kata Mukhlis, RSP IZI sudah beroperasi sejak Desember 2016 sampai sekarang. RSP IZI Sulawesi Selatan sendiri hadir sebagai tempat singgah bagi mereka yang membutuhkan bantuan seperti tempat tinggal, dan mereka yang berobat ke kota Makassar namun tidak memiliki tempat.
Di mana RSP IZI memberikan pelayanan antar jemput untuk pasien yang melakukan pengobatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, dan semua fasilitas yang diberikan gratis.
Selain itu, RSP IZI tidak hanya diperuntukkan untuk warga Kota Makassar saja, tetapi terbuka umum bagi mereka yang kurang mampu.
“Selama mereka terdata dan pernah dirujuk di RSUP Wahidin Sudirohusodo, atau sedang melakukan perawatan, semua kami terima). Bahkan kami terima pasien dari Kalimantan hingga Papua,” ujar Mukhlis.
Kantor yang berlokasi di Perumahan Dosen (Perdos) Universitas Hasanuddin, Jalan Ibnu Rusyd, Blok GB 21 ini, cukup dikenal oleh masyarakat luas. Pada hari Selasa lalu saja, pihak RSP IZI telah menampung 11 orang yang sedang menjalani rawat jalan di RSUP Wahidin Sudirohusodo. (SaBah/dakwatuna)