13 Warga Rusia Didakwa Intervensi dalam Pilpres AS, Trump Tegaskan Dirinya Tak Bersalah

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (aljazeera.net)

Presiden Amerika Donald Trump. (arabi21.com)

dakwatuna.com – Washington. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyebut tidak ada kesalahan maupun kolusi dalam kampanyenya 2016 silam. Menurutnya, hasil pilpres tidak dipengaruhi oleh tindakan Rusia.

“Rusia memulai kampanye melawan AS pada 2014 silam. Itu jauh sebelum pengumuman keikutsertaan ku dalam pemilihan presiden,” katanya melalui twitter, Sabtu (16/02).

Trump melanjutkan, itu adalah bukti bahwa tindakan Rusia tidak mempengaruhi hasil pilpres AS.

Sementara itu, Penyidik Khusus AS Robert Muller melayangkan tuduhan kepada 13 warga Rusia. Mereka dituduh turut intervensi daam pilpres yang dimenangkan Donald Trump.

Selain 13 orang itu, tim penyidik juga menyeret tiga entitas Rusia lainnya. Semuanya disebut melakukan pelanggaran hukum pidana AS.

Dalam surat dakwaan, seperti dilansir Aljazeera.net, disebutkan mereka semua melakukan konspirasi melawan AS. Tiga orang didakwa melakukan penipuan dan pencurian bank, sementara lima lainnya didakwa memalsukan identitas.

Para terdakwa disebut melakukan perannya di wilayah-wilayah rawan dalam pilpres, seperti Colorado, Virgina dan Florida.

Sementara dalam dokumen peradilan, disebutkan beberapa entitas Rusia memulai aktivitasnya di AS sejak 2014 silam. Namun, Departeman Kehakiman AS menyebut aktivitas mereka tidak mempengaruhi hasil pilpres.

Koresponden Aljazeera di Washington, Muhammad al-Ahmad menyebutkan, perkembangan ini semakin menguatkan dugaan intervensi Rusia terhadap pilpres AS 2016.

Sedangkan pihak Moskow dengan cepat membantah berbagai tuduhan terkait hal tersebut. (whc/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera + Anadolu

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...