Ketertarikan untuk melakukan penelitian tentang kehalalan makanan, dimulai dari penelitian beliau ketika kuliah S3 di UPM jurusan kimia dan biokimia makanan tahun 1997.
Sekitar 20 tahun yang lalu, beliau telah melakukan penelitian tentang kehalalan lemak dan minyak. Sejak itulah pria yang berasal dari Bukit Tinggi, Padang 47 tahun yang lalu tersebut menekuni penelitian di bidang industri halal. Dari hasil penelitian di bidang halal yang dilakukan, banyak penghargaan yang berhasil beliau dapatkan baik di level nasional maupun internasional.
Kontribusi beliau di bidang industri halal inilah yang akhirnya mengantarkan suami dari Fitri Octafianti ini mendapatkan penghargaan King Faisal International Prize 2018 katagori pelayanan untuk Islam. Acara penyerahan penghargaan tersebut akan dilaksanakan bulan Maret 2018 di Saudi Arabia.
Seperti dilansir dari Arab News 11 Januari 2018, hasil penelitian beliau yang disebut Portable Electronic Nose mampu mendeteksi keberadaan alkohol dan lemak babi hanya dalam hitungan detik.
Saat ini professor yang telah memiliki 4 anak tersebut bekerja sebagai dosen di kampus International Islamic University Malaysia (IIUM) sekaligus menjabat sebagai wakil dekan International Institute for Halal Research and Training (INHART), IIUM.
Selain aktif dalam mengembangkan penelitian di bidang makanan halal di Malaysia, beliau juga memiliki perhatian terhadap perekonomian umat Islam di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan Profesor Irwandi Jaswir tercatat sebagai ketua Pengawas Koperasi Syariah 212 cabang Malaysia.
Ada prinsip hidup beliau yang patut kita ikuti yaitu selalu berusaha berbuat yang terbaik dalam hal apapun. Semoga professor Irwandi Jaswir menjadi sosok yang dapat menginspirasi umat Islam di Indonesia untuk terus memberikan manfaat di mana pun berada dan dalam posisi apapun kita. (YY Farikha/dakwatuna.com)