Bagaimana Cara Renovasi Hemat dua Lantai?

dakwatuna.com 

 

Pertanyaan:

Assalaamua’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh

Pak Andan di dakwatuna.com , saya ingin merenovasi rumah saya dengan membuat nya menjadi 2 lantai. Saya ingin ada 3 kamar tidur di atas, lalu ada ruang cuci jemur , kamar mandi dan ruang duduk. Menurut saya atap lama harus di bongkar semua kemudian atap carport sekaligus menjadi balkon yang dapat di gunakan untuk akses ke mushalla.

Dana nya terbatas. Hanya 100 juta rupiah. Apakah dana tersebut cukup untuk membangun kebutuhan ruang di atas ?

Demikian pertanyaan saya Pak Andan. Jika ada waktu silakan datang ke Jonggol – Jawa Barat  untuk survey lokasi.

Terima kasih atas perhatian nya.

Vita – Jonggol

 

Jawaban:

Wassalaamualaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh

Bu Vita di Jonggol, jazakillah atas akses nya ke dakwatuna.com. Mohon doa agar situs dakwah ini dapat istiqamah memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Bu Vita dan netters sekalian, dana nya mepet sekali. Kebutuhan ruang yang disampaikan dan konsep membangun nya tidak seimbang dengan persiapan dana yang ada. Untuk itulah perlu di buat desain yang matang, hingga tidak salah arah.

Netters sekalian, inilah kendala yang sering saya hadapi. Kebutuhan ruang tidak sesuai dengan budget yang di sediakan. Di tambah lagi awamnya masyarakat akan bangunan membuat lengkap sudah jarak antara realisasi dan idealisme rumah yang kita inginkan.

Untuk itulah peran arsitek hadir di sini. Asal sabar saja, maka kita akan mendapatkan desain yang sesuai. Nah, sering kali memang pemahaman ini sulit tercapai karena terkadang arsitek nya tidak sabar di tambah pula pemilik rumah nya tak paham.

Mari, sama – sama kita coba olah desain ini dengan sabar. Agar dana yang terbatas tersebut dapat tetap di laksanakan. Agar kelak tidak salah bangun hingga justru akan rugi bertambah besar. Rumah tak jadi, dana pun sudah melayang.

Netters sekalian, setelah saya survey maka saya putuskan untuk mempertahankan atap bagian depan. Hingga bagian belakang saja yang saya tingkat 2. Kamar mandi lantai dua ada tepat di atas kamar mandi lantai 1. Hingga pola pipa air nya mudah dan hemat.

Kamar tidur yang ketiga saya letakkan di bawah atap. Sebenar nya ini area yang sulit . Karena  tinggi sangat terbatas. Bahkan jika sulit membuat ruang di sini maka sebaik nya tidak ada saja area ini. Karena benar – benar mepet dana nya.

Untuk mushalla saya buat di bawah saja. Karena untuk membuat nya di lantai 2 tidak cukup dana nya. Saya selipkan di depan dekat ruang tamu. Hingga saya cukup membuat atap dak beton saja. Lalu teras depan saya panjangkan agar bisa tetap ada sedikit ruang duduk di depan.

Bahkan jika dana nya tidak cukup, maka saya sarankan area ini juga dihilangkan saja. Tetap kita gunakan area muka bangunan yang lama. Hingga area utama yang kita bangun hanya ada di lantai 2 saja , yyaitu : 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang cuci jemur dan ruang duduk.

Memang mungkin tidak sesuai dengan keinginan Bu Vita. Namun karena dana yang terbatas maka inilah hasil maksimal yang bisa saya buat. Ini pun harus saya buat RAB nya dengan detail. Karena dengan rencana anggaran biaya , maka akan jelas biaya renovasi nya.

Maka jika RAB sudah di buat dan ternyata masih juga belum cukup, kita harus membuat nya menjadi rumah tumbuh. Dengan meninggalkan beberapa pekerjaan utama yang kelak akan bisa di lanjutkan lagi jika ada dana nya.

Demikian penjelasan saya. Semoga ada manfaat nya. Akhirul kalam,

Wassalaamua’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh

Ir. Andan Nadriasta – www.griyainsani.com

Hp  :  0813 1901 0400 ( Wa Only )

Kirimkan email pertanyaan / order desain / pelaksanaan ke : andanarsitek@gmail.com
fb  : griyainsani
IG : @griyainsani
Twitter : @griyainsani_com

Lulusan Teknik Arsitektur angkatan 90 Univ. Pancasila. Bisa dihubungi di 0817-496-5742. Aktif menulis di media tahun 99. Sebagai pengisi rubrik griya di koran Republika. Sebelumnya sempat aktif di Tabloid Nova. Membantu pembuatan desain rumah tinggal yang di asuh oleh Ir. Nurhadi. Andan Nadriasta diambil dari bahasa sansekerta. Artinya adalah 'tangan yang berkarya'. Doa dari orang tua tersebut mengiringi segenap kegiatan dalam berkarya membuat disain rumah tinggal yang islami. Serta berdakwah di lingkungan sekitar hingga daerah yang dikunjungi.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...