dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Ankara. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, kembali mengancam pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Israel terkait kota Al-Quds. Menurutnya, AS dan Israel tidak perlu menempuh langkah lain untuk mengusik kota Al-Quds.
Dilansir Aljazeera.net, Sabtu (30/12/2017), hal itu disampaikan melalui surat Erdogan yang dikirim ke Konferensi Ke-16 Masyarakat Islam Amerika dan Amerika Selatan yang digelar di kota Chicago. Konferensi ini disebut-sebut sebagai konferensi Islam terbesar di Amerika dan Barat.
“Kemenangan yang diraih di PBB mengisyaratkan pentingnya solidaritas dan langkah bersama untuk mewujudkan tujuan,” kata Erdogan dalam suratnya. Ini mengacu pada sikap 128 negara yang menolak keputusan dan klaim Trump yang menyebut Al-Quds ibukota Israel.
Erdogan menambahkan, “Keberhasilan itu merupakan titik balik sebuah perjuangan untuk meraih kebenaran, keadilan dan kebebasan. Itu juga kemenangan bagi persatuan dan solidaritas. Itu membuktikan pada dunia bahwa masih ada yang tidak dapat dibeli dengan uang dan harta.”
Lebih lanjut, Erdogan juga menegaskan, Al-Quds merupakan kota yang mendarah daging dalam jiwa umat Islam. “Al-Quds merupakan kota yang sangat kami sayangi. Memperjuangkannya tidak perlu hitung-hitungan kepentingan. Ia merupakan penyejuk mata, kehormatan dan harga diri kaum Muslimin. Dunia Islam sekarang harus sadar akan kekuatan mereka sebenarnya.
Erdogan sebagai pimpinan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga berjanji akan terus berjuang untuk Al-Quds. “Semoga hal ini menjadi wasilah bagi kebangkitan Islam,” lanjutnya.
Selain itu, Erdogan menyinggung pentingnya upaya menghadapi penyusup yang menebar perselisihan di antara umat Islam. “Padahal mereka (umat Islam) akan mampu mengatasi semua problem jika bersatu layaknya satu bangunan yang kokoh,” imbuhnya. (whc/dakwatuna)
Sumber: Aljazeera
Redaktur: William
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang William
