dakwatuna.com – Rabat. Mantan Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Misy’al, menyampaikan tiga langkah untuk menghadapi keputusan dan klaim sepihak Donald Trump terkait kota Al-Quds. Dilansir dari aa.com.tr/ar, Rabu (27/12/2017), hal itu ia sampaikan di hadapan badan eksekutif tertinggi Partai Keadilan dan Pembangunan Maroko.
Misy’al mengatakan, “Ada tiga langkah untuk menghadapi keputusan AS terkait Al-Quds. Pertama berupa tindakan efektif untuk memaksa pemerintahan Amerika mencabut keputusannya tersebut.”
Sementara yang kedua, menurutnya, adalah memiliki strategi kerja yang bersifat jangka panjang. “Karena Trump berkeyakinan bahwa yang terjadi di jalan-jalan Arab dan Islam adalah hanya sekedar Hamas yang akan segera lenyap dan padam. Hal ini membutuhkan komitmen untuk terus menolak langkah Amerika,” tambahnya.
Khusus langkah ketiga, Misy’al menyebut penting untuk bertindak di setiap front yang memungkinkan guna membela Palestina. Ia menegaskan, “Rakyat Palestina akan melakukan perlawanan hingga nafas terakhir. Karena Al-Quds bagi mereka merupakan harga diri.”
Menurut keterangan, Misy’al tiba di Maroko pada Selasa (26/12) kemarin. Kunjugan dengan durasi dua hari itu merupakan yang kedua baginya setelah 2012 lalu ia juga mengunjungi Kerajaan Maroko. (whc/dakwatuna)
Sumber: Anadolu Ajansi Arabic
Konten ini telah dimodifikasi pada 28/12/17 | 07:00 07:00