Topic
Home / Keluarga / Kesehatan / Tujuh Tahun ASI Eksklusif dan ASI Dua Tahun Penuh

Tujuh Tahun ASI Eksklusif dan ASI Dua Tahun Penuh

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Bayi. (ilustrasi)

dakwatuna.com – Menikah di Desember 2010. Hanya berjarak sebulan saja. Januari 2011, saya sudah mengandung anak pertama. Kehamilan berjalan selama 39 minggu 4 hari. Pada tanggal 11 Oktober 2011 melahirkan anak pertama. Perjuangan memberi ASI pun dimulai.

Di saat anak pertama usia 17 bulan, Alhamdulillah Allah karuniakan makhluk kecil kembali ke dalam rahim saya. Saya mengandung anak ke-2.

Muncul episode baru buat saya, hamil sambil menyusui. Berbagai literature saya cari, saya baca dan saya konsultasikan kepada dokter kandungan.

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan…” (Albaqarah: 233)

Bahwa perkara apa saja yang disebutkan oleh Alquran maka sudah pasti hal tersebut merupakan perkara penting dan tidak bisa diabaikan serta Allah sudah siapkan sistem perangkatnya kepada manusia untuk bisa melaksanakan perintah-Nya. Keyakinan itulah yang memotivasi saya.

Alhamdulillah kehamilan kedua dapat saya jalani dengan berbagai rasa dan harus disyukuri. Sambil membaca literature sana sini tentang NWP (Nursing While Pregnant), membaca kisah-kisah yang sudah terlebih dahulu mengalami hal yang sama.

Sampai pada kepada satu kalimat yang membekas saya temukan dalam sebuah buku smart parenting “Alam sudah mengatur untuk mendahulukan nutrisi untuk janin, kemudian bahan baku ASI, baru kemudian memenuhi kebutuhan nutrisi untuk ibu.” Jadi kalau ibu tidak menunjukkan tanda-tanda malnutrisi yaitu tidak lemas, tidak pusing, baik-baik saja, maka tetap bisa hamil sambil menyusui.

Di sisi lain dari konsultasi dengan dokter spesialis kandungan saya, beliau katakan tidak jadi masalah tetap bisa menyusui sambil hamil selama tidak ada tanda gejala yaitu kontraksi kuat dan pendarahan, maka lanjutkan NWP. Sungguh ini menjadi motivasi saya, support sistem sudah ada, tinggal saya yang berjuang menjalaninya. terutama support suami, karena beliau yang waktunya lebih banyak berada di samping saya.

Segala puji saya haturkan hanya kepada Allah swt. Selama 7 bulan kehamilan saya menjalankan NWP, anak pertama berhasil mendapatkan hak penuh penyusuan hingga usia tepat 2 tahun. Selama 7 bulan hamil sambil menyusui bukan kisah yang datar-datar saja, selama 7 bulan adalah kisah perjuangan.

Perjuangan tetap hamil dalam kondisi janin harus sehat, terpenuhi kebutuhan nutrisi. Perjuangan tetap memberikan hak ASI kepada Kakak sampai usia 2 tahun. Jika ditanya tentang apakah pernah mengalami kontraksi selama NWP? Maka akan saya jawab pernah dan tidak jarang.

Lalu yang harus lakukan adalah berkonsultasi kepada dokter saya. Beliau tetap support saya hamil sambil menyusui, jika ada kontraksi dan dirasa tidak kuat, maka istirahat berbaring sebentar, jika kontraksi sudah hilang bisa lanjutkan menyusuinya. Luar biasa bijaksana beliau, saya kira beliau akan meminta saya untuk berhenti menyusui, namun sebaliknya. Dokter bertanya apakah ada perdarahan, saya jawab tidak, baik bisa dilanjutkan.

Setelah usia anak pertama genap 2 tahun dan sudah selesai masa penyusuan, maka tersisa 3 bulan lagi perjuangan menuju kelahiran. Akhirnya 10 bulan kurang 6 hari anak kedua kami lahir, kondisi sehat dan sempurna. Segala puji bagi Allah swt.

Perjuangan memberi ASI kembali dimulai yaitu kepada anak ke-2 kami. Saat anak ke-2 usia 13 bulan, saya kembali dikaruniai makhluk kecil dalam rahim. Saya mengandung anak ke-3. Pengalaman NWP sudah saya dapatkan saat hamil anak ke-2.

Alhamdulillah NWP berhasil. Beda episode, kali ini bukan hanya NWP yang harus saya jalani, tetapi tandem nursing juga. Karena sudah saya hitung-hitung, bahwa nanti kalau anak ke-3 ini lahir, maka anak ke-2 saya belum genap 2 tahun. Maka persiapan yang saya lakukan adalah untuk tandem nursing yaitu menyusui 2 anak sekaligus.

Segala puji alhamdulillah episode NWP kedua sudah dijalani, tiba saatnya saya melahirkan anak ke-3. Anak ke-3 lahir sempurna dan sehat. Episode tandem nursing bagi saya dimulai. Tidak pernah saya bayangkan ketika dahulu masa sebelum menikah, bahwa saya akan menjalani sebagai ibu NWP dan ibu tandem.

Alhamdulillah anak ke-3 yang bayi menyusui sebelah kanan dan kakaknya yang usia 23 bulan menyusui sebelah kiri. Sekali lagi bukan kisah yang datar-datar saja, namun kisah penuh perjuangan di dalamnya. Sampai akhirnya anak ke-2 genap 2 tahun, Alhamdulillah penyapihan berjalan lancar.

Buat anak ke-2 kami ini istimewa, karena menurut kami dia mendapatkan ASI kolostrum 2x, pertama saat penyusuan ia di hari awal kelahiran dan kolostrum ke-2 didapatkan barengan dengan adik bayinya. Saya percaya dan yakin, Allah memberikan kebutuhan makhluk Nya sesuai dengan kondisinya.

Maka setelah masa tandem dilalui, perjuangan memberi ASI tinggal kepada anak ke-3 kami hingga ia usia genap 2 tahun yaitu tahun ini Desember 2017.

Seorang ibu akan mengalami perjuangan masa hamil, masa melahirkan dan masa menyusui. Menjelang usia 2 tahun anak ke-3 ini, saya berpikir karena ia belum akan menjadi kakak, maka proses penyapihannya akan lebih sulit, dibandingkan aa dan tetehnya ketika akan disapih sudah ada adiknya.

Mulai saat ini hilangkan mind set berpikir negatif kita, hilangkan dalam pikiran hal-hal yang menyulitkan. Alhamdulillah di bulan Desember ini si kecil anak ke-3 ini, usia 2 tahun lebih 3 minggu berhasil disapih. Proses penyapihannya melalui metode yang disebut dengan WWL atau Weaning with love. Alhamdulillah, saya lega 7 tahun perjuangan memberi ASI, bukan kisah yang datar-datar saja namun kisah penuh perjuangan. (ina/dakwatuna.com)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 4.00 out of 5)
Loading...
Alumni Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Saat ini di Canberra, Australia Capital Territory (ACT)

Lihat Juga

Muslimah FORKOMMI Serawak Gelar Seminar Kesehatan

Figure
Organization