PM Inggris di Riyadh Bahas Krisis Kemanusiaan Yaman

PM Inggris bersama Raja Arab Saudi. (aljazeera.net)

dakwatuna.com – Riyadh. Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, membahas situasi terkini yang ada di Yaman bersama para pejabat Arab Saudi, Kamis (30/11/2017). Disebutkan, May tiba di Riyadh dengan disambut oleh Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Menurut laporan kantor berita Saudi (SPA), Raja Salman dan PM May menggelar sesi pembicaraan dengan dihadiri oleh Putra Mahkota yang sekaligus Menteri Pertahanan, Pangeran Muhammad bin Salman.

Sebelumnya, May menyatakan keprihatinan atas situasi buruk yang terjadi di Yaman. “Saya sangat prihatin dengan krisis kemanusiaan yang menimpa Yaman. Sebuah pesan kuat akan aku bawa ke Saudi sore nanti (kemarin, red), sebagai pernyataan bahwa kita ingin pelabuhan Hudaydah dibuka untuk operasi kemanusiaan dan perdagangan. Itu hal yang penting,” katanya kepada BBC.

Sementara itu, laman The Times Inggris menyatakan, kunjungan May berkaitan dengan kebijakan luar negeri Saudi yang agresif. May juga disebut akan membahas perihal Qatar dengan Putra Mahkota. Selain juga kekhawatiran akan krisis kemanusiaan akibat perang di Yaman.

Lebih lanjut dijelaskan, May ingin membantah tuduhan berbagai pihak yang menyebut dirinya tutup mata terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Riyadh. Sementara London telah mengumumkan, pihaknya mendapat jaminan dari Saudi bahwa bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Yaman.

Dilansir Aljazeera.net, Saudi merupakan mitra dagang terbesar bagi Inggris di Timur Tengah. Hal ini tampak saat London menjuat persenjataan ke Saudi senilai lebih dari 3.3 milyar pound (3.7 milyar euro atau 4.4 milyar dolar) sejak tahun 2015. (whc/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...