Topic
Home / Berita / Internasional / Pemenang Islamofobia Award Tahun Ini Diumumkan di London

Pemenang Islamofobia Award Tahun Ini Diumumkan di London

Ilustrasi. (dakwatuna/hdn)

dakwatuna.com – London. Komite Islam untuk Hak Asasi Manusia yang berkantor di Inggris, mengumumkan nama-nama pemenang Islamofobia Award tahun 2017. Dilansir dari aa.com.tr/ar, Senin (27/11/2017), pengumuman tersebut dilakukan dalam sebuah konser yang bertujuan untuk menekan fenomena anti-Islam atau “Islamofobia”.

Terkait penghargaan tersebut, Komite membaginya menjadi tiga kategori. Pertama Kategori Britania, kedua Kategori Dunia dan ketiga Kategori Media. Konser itu sendiri digelar pada hari Ahad (26/11) kemarin di ibukota Inggris, London.

Untuk Kategori Britania, penghargaan diberikan kepada aktivis sayap kanan-ekstrem yang juga mantan pemimpin asosiasi sayap kanan Inggris, Tommy Robinson.

Sedangkan untuk Kategori Dunia, penghargaan Islamofobia Award 2017 urutan pertama diberikan kepada Aung San Su Kyi, pemimpin otoritas Myanmar. Bungkamnya Suu Kyi terhadap pembantaian yang menimpa Muslim Rohingya oleh militer dan ekstremis Budha, dinilai sebagai bukti bahwa dirinya merupakan sosok yang anti-Islam.

Sementara urutan kedua pada kategori ini diraih oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Disusul pada urutan ketiga dan keempat oleh politisi Prancis Marine Le Pen dan politisi Belanda Geert Wilders.

Untuk Kategori Media, komite menjatuhkan pilihan kepada Saluran Fox News Amerika di urutan pertama Media Anti-Islam. Sementar di urutan kedua dan ketiga diberikan kepada koran Daily Mail dan laman The Sun.

Disebutkan, fenomena Islamofobia mengalami peningkatan khususnya di Inggris. Fakta itu terjadi setelah serangkaian serangan yang terjadi di Manchester pada Mei lalu dan peristiwa London di bulan Juni.

Tercatat, serangan kebencian kepada muslimin mengalami peningkatan di pekan yang sama dengan peristiwa Manchester. Peningkatannya sangat signifikan yaitu sebanyak empat kali lipat dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya.

Sementara otoritas London menjelaskan, persentasi fenomena Islamofobia di ibukota Inggris itu meningkat dari 3 kejadian menjadi 20 kejadian setelah peristiwa London Bridge pada tanggal 03 Juni lalu.

Jumlah muslim di Inggris mencapai 2,8 juta jiwa atau sebesar 4,4% dari seluruh jumlah penduduk yang ada di sana. Disebutkan, fenomena islamofobia sendiri semakin marak pasca peristiwa 11 September 2001. (whc/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Seratusan Pengacara di London Minta Penyelidikan Internasional untuk Kematian Mursi

Figure
Organization