Sengketa Laut Cina Selatan, Trump Siap Jadi Mediator

Presiden AS, Donald Trump. (Aljazeera.net)

dakwatuna.com – Hanoi. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakn kesiapannya untuk menjadi penengah bagi pihak-pihak yang bersengketa dan mengklaim kedaulatan atas Laut Cina Selatan. Seperti diketahui, setidaknya ada lima negara yang turut dalam sengketa atas lautan yang sibuk tersebut.

Dilansir Aljazeera.net, Ahad (12/11/207), hal itu disampaikan Trump di Vietnam, negara yang paling menentang sikap dan klaim Cina yang membangun dan memiliterisasi pulau-pulau industri di Laut Cina Selatan. Pulau-pulau tersebut dikabarkan mampu memproduksi barang dengan nilai tiga triliun dolar tiap tahunnya.

“Jika aku dipandang mampu melakukan mediasi atau arbitrase, tolong beritahu,” kata Trump.

Trump juga menilai sikap Cina yang mengklaim kedaulatan penuh atas lautan tersebut menimbulkan polemik. “Aku adalah seorang mediator dan arbitrator yang sangat baik,” imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Vietnam Tran Dai Quang, berharap penyelesaian polemik laut tersebut berdasarkan perundingan damai dan atas dasar-dasar hukum internasional. Ia menilai, hukum internasional pasti akn membantah klaim pihak Beijing.

Vietnam disebut-sebut telah memperluas klaimnya atas terumbu karang dan pulau-pulau kecil. Namun itu masih sangat jauh jika dibanding dengan wilayah yang dikuasai Cina. Selain Vietnam, negara seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Taiwan dan Filipina juga mengklaim kedaulatan yang sama atas Laut Cina Selatan.

Disebutkan, polemik lautan ini telah menjadi pembahasan di Beijing saat Trump berkunjung ke sana. Menlu AS Rex Tillerson menyebutkan, negaranya dan Cina bertukar pikiran secara terbuka terkait hal ini. (whc/dakwatuna)

Sumber: Aljzeera

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...