Topic
Home / Berita / Internasional / Dua Negara Eropa Desak Koalisi Arab Saudi Buka Jalur Bantuan ke Yaman

Dua Negara Eropa Desak Koalisi Arab Saudi Buka Jalur Bantuan ke Yaman

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

dakwatuna.com – Prancis dan Inggris kembali bersuara menanggapi blokade Koalisi Arab Saudi terhadap Yaman pada Rabu (8/11/2017). Dilansir dari kantor berita Anadolu Ajansi, kedua negara tersebut mendesak Koalisi Arab Saudi untuk membuka blokade darat, laut, dan udara. Prancis dan Inggris berharap agar bantuan kemanusiaan bisa tersalurkan ke Yaman.

“Semua blokade yang menghalangi tersalurkannya bantuan kemanusiaan ke Yaman harus segera dihilangkan. Ini adalah masalah serius yang harus segera diatasi.”

Demikian pernyataan dari utusan Prancis untuk PBB, Francois Delater, kepada wartawan di markas besar PBB, New York.

Wakil utusan Inggris di PBB, Jonathan Allen, juga ikut mengomentari kasus blokade Koalisi Arab Saudi ini. Allen mengatakan bahwa situasi di Yaman sangat menyedihkan. Ia mengatakan bahwa PBB harus memiliki akses penuh ke Yaman untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ini.

“PBB membutuhkan akses penuh untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Yaman. PBB harus bisa melalui semua pelabuhan dan bandara di negara tersebut untuk memastikan bahwa bantuan ini tersampaikan seluruhnya.”

“Inggris telah melakukan pembicaraan dengan Arab Saudi terkait penyaluran bantuan kemanusiaan ke Yaman. Apalagi, Dewan Keamanan PBB telah berulang kali mendesak agar pelabuhan dan bandara di Yaman dibuka. Semua ini dilakukan agar bantuan kemanusiaan bisa sampai ke Yaman,” lanjut Allen kepada wartawan di kantor pusat PBB, New York.

Duta besar Inggris dan Prancis sepakat untuk mengutuk serangan rudal ke Riyadh. Mereka menyatakan dukungannya kepada Arab Saudi untuk menangani masalah ini.

Dalam wawancaranya, Duta Besar Prancis berkata, “Prancis sepakat bahwa peluncuran rudal balistik di Riyadh merupakan sebuah tragedi. Negara kami mengutuk kejadian ini dan kami mendukung penuh Kerajaan Saudi Arabia.”

Awal Blokade Koalisi Arab Saudi

Koalisi Arab Saudi yang dipimpin oleh Arab Saudi sendiri, pada Senin (6/11/2017) mengumumkan blokade seluruh jalur darat, laut, dan udara Yaman. Hal ini dilakukan menyusul serangan rudal balistik oleh kelompok pemberontak Houthi Yaman ke bandara Riyadh pada Sabtu (4/11/2017).

PBB merilis pada Selasa (7/11/2017) bahwa blokade Koalisi Arab Saudi ini telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Yaman. Harga BBM di Yaman naik hingga 60% dan harga gas sendiri naik hingga 100%. Antrian panjang mobil-mobil di berbagai pom pengisian BBM juga terlihat dimana-mana.

“Koalisi Arab Saudi hanya mengizinkan untuk membuka 1 pelabuhan internasional di Aden untuk keperluan impor dan penyaluran sedikit bantuan.” Kata sumber di Yaman kepada kantor berita Anadolu.

Hampir 3 tahun lamanya Yaman bergejolak. Dua kubu yaitu pemerintah, yang didukung oleh Koalisi Arab Saudi, berhadapan dengan kelompok Syiah Houthi. Kelompok Syiah Houthi ini diketahui bergabung dengan kelompok mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, yang dituduh menerima dukungan militer Iran.

Gejolak ini mengakibatkan menurunnya kondisi kemanusiaan dan kesehatan di Yaman. Ekonomi negara juga merosot dan membuat Yaman menjadi negara miskin di antara negara arab lainnya. (jamin/anadolu/dakwatuna)

Sumber: Anadolu

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Inggris Kecam Rencana Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel

Figure
Organization