Parlemen Belanda Tolak Terima Pengungsi Muslim Rohingya

dakwatuna.com – Amsterdam. Parlemen Negeri Belanda, menolak proposal yang diajukan oleh Partai Denk terkait krisis yang menimpa Muslim Rohingya. Parlemen menilai, permasalahan yang terjadi di Myanmar itu tidak cukup penting.

Dilansir dari aa.com.tr/ar Rabu (06/09/2017) Ketua Partai Tunahan Kuzu mengatakan, “Parlemen Belanda tengah menjalankan standar ganda.”

“Tempat yang tepat untuk membahas permasalahan orang-orang Rakhine ini adalah di Parlemen. Maka penolakan terhadap proposal kami itu memalukan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Kuzu menyebutkan tekanan diplomatik terhadap Pemerintah Myanmar tidaklah cukup. “Kami mengusulkan agar Pemerintah Belanda menerima pengungsi Rohingya yang terpaksa melarikan diri dari wilayah mereka. Kami juga mengusulkan hal serupa pada negara Eropa lainnya. Selain itu, kami mengusulkan pemerintah membekukan hubungan dagang dengan mereka (Myanmar, red),” imbuhnya.

Sejak 25 Agustus lalu, militer Myanmar kembali melancarkan pelanggaran berat terhadap hak-hak Muslim di provinsi Rakhine, Myanmar. Belum diketahui pasti jumlah korban terbaru yang jatuh. Namun, Badan Pengungsi PBB menyatakan 123 ribu orang Rakhine yang melarikan diri ke Bangladesh selama 10 hari terakhir. (whc/dakwatuna)

Sumber: Anadolu Ajansı Arabic

Redaktur: William

Beri Nilai:

Tentang William