dakwatuna.com – Berlin. Kanselir Jerman, Angela Merkel, kembali mengekspresikan sikapnya terkait Turki. Menurutnya, negara yang dipimpin Presiden Erdogan itu tidak seharusnya menjadi anggota Uni Eropa (UE). Bahkan, ia berjanji akan menggalang sikap bersama dengan para pemimpin Eropa lainnya untuk melawan Ankara.
Dilansir dari Aljazeera.net, Senin (04/09/2017), hal itu ia ungkapkan saat debat pemilu yang disiarkan televisi pada Ahad (03/09) lalu. Debat yang berlangsung 90 menit tersebut mempertemukan Merkel dengan kompetitornya, Martin Schultz.
Sebelumnya, Schultz menyebut Merkel akan menghambat upaya Turki bergabung ke UE jika menang sebagai Kanselir Jerman. Menggapi itu, Merkel mengatakan, “Sejatinya sudah sangat jelas, yaitu Turki tidak seharunya menjadi anggota Uni Eropa.”
“Di samping itu, aku akan berbicara dengan rekan-rekan untuk melihat kemungkinan kesepakatan dalam masalah ini. Sehingga kita dapat mengakhiri pembicaraan aksesi ini,” tambahnya.
Selain itu, Merkel juga menuntut adanya peningkatan langkah ekonomi melawan Turki. Ia juga menuding Turki bergerak lebih cepat dari kebiasaan demokratis biasa. “Peringatan keras agar rakyat kita tidak bepergian ke Turki,” tambahnya lagi.
Pernyataan Merkel ini tentu akan meningkatkan ketegangan di antara kedua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu. Sebelumnya, pada Jumat (01/09) lalu, Merkel juga menyeru Berlin harus memberi respon tegas atas penahanan warganya oleh Turki atas tuduhan politis. (whc/dakwatuna)
Sumber: Al-Jazeera
Redaktur: William
Beri Nilai: