Terkait Penyembelihan Hewan Kurban, YLKI Himbau  Tiga Point Penting ini

Pemeriksaan hewan kurban diperlukan guna memastikan kesehatan hewan sebelum disembelih. (suryaonline.co)

dakwatuna.com – Jakarta.  Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melalui Ketua Pengurua Harian, Tulus Abadi, mengimbau tiga poin penting dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban Idul Adha mendatang.

Tiga imbauan tersebut di antaranya, sertifikasi sehat hewan kurban, jauhkan dari anak-anak saat penyembelihan hewan kurban dan mengurangi bungkus plastik.

“Selain tidak cacat secara fisik, pastikan bahwa hewan kurban telah mendapatkan Sertifikasi Sehat dari Dinas Peternakan dan atau dokter hewan setempat,” ujar Tulus dalam keterangan tertulis yang dirilis republika.co.id, Ahad (27/8/2017).

Tulus menilai sertifikasi sehat menjadi sangat penting untuk memberikan jaminan bahwa hewan kurban tidak mengidap penyakit menular tertentu (seperti antraks) yang membahayakan kesehatan hewan yang lain dan juga kesehatan manusia.  “Selain itu, usahakan hewan kurban disembelih oleh juru sembelih halal yang bersertifikat dan dilakukan di rumah pemotongan hewan,” ujarnya.

Dia menambahkan saat menyembelih hewan kurban jauhkan anak-anak yang masih dibawah umur. “Dikhawatirkan, prosesi penyembelihan hewan kurban yang disaksikan oleh anak-anak di bawah umur akan menimbulkan efek yang kurang baik, misalnya sadisme dan kekerasan pada anak,” katanya.

Selain dijauhkan dari anak-anak, dia melanjutkan, seyogyanya hewan kurban yang sedang dan telah disembelih dijauhkan pula dari hewan kurban yang lainnya yang belum disembelih. Menurut dia, hewan kurban yang menyaksikan ‘temannya’ sedang dan telah disembelih bisa menimbulkan stres pada hewan kurban tersebut.

“Hewan kurban yang stres sebelum disembelih bisa berefek negatif untuk kesehatan manusia saat dagingnya dikonsumsi,” ujarnya.

Tulus mengimbau guna mengurangi sampah plastik, untuk membagikan daging kurba sebisa mungkin tidak menggunakan plastik. “Gunakan pembungkus dari bahan baku nonplastik. Jangan sampai prosesi pembagian daging kurban justru berkontribusi terhadap maraknya penggunaan plastik,” kata dia.

Dia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk jangan sekali-kali menggunakan tas kresek hitam untuk pembungkus daging kurban,” ujarnya. Menurut dia, plastik kresek hitam dibuat dari bahan baku plastik yang sangat buruk, bersifat karsinogenik, sehingga jika terkontaminasi pada daging kurban akan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia.

Pemerintah sendiri melalui Kementerian Agama telah menetapkan awal Zulhijjah 1438 H jatuh pada hari Rabu, 23 Agustus 2017. Dengan penetapan ini, maka Idul Adha jatuh pada hari Jum’at, 1 September 2017. (baca: Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh Pada 1 September 2017)

Penetapan ini diambil setelah dilakukan sidang isbat yang diawali dengan pemantauan hilal di beberapa tempat di wilayah Indonesia, Selasa (22/8/2017), bertepatan 29 Zulqa`dah 1438 H di Auditorium HM. Rasjidi, kantor Kementerian Agama Jl. MH Thamrin, Jakarta.

Sidang sendiri dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, didampingi Ketua MUI, Ketua Komisi VIII DPR RI, Dirjen Bimas Islam.

Dalam siaran persnya seusai sidang Isbat, Sekjen Kementerian Agama, Nur Syam, menyampaikan hasil pemantauan hilal di 70 titik, terdapat 10 titik yang berhasil melihat hilal. (SaBah/dakwatuna)

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...