Menhan Qatar Bantah Pernyataan Dubes Uni Emirat Arab Terkait Sebab Krisis

dakwatuna.com – Doha. Menteri Pertahanan (Menhan) Qatar, Khalid Al-Attiyah, melakukan wawancara dengan Al-Jazeera pada Senin (31/07/2017) membahas perkembangan krisis yang terjadi.

Dalam kesempatan tersebut, Al-Attiyah membantah pernyataan duta besar (Dubes) Uni Emirat Arab untuk Washington, Yusuf al-Utaibah.

Sebelumnya, Al-Utaibah menyebutkan, krisis yang terjadi saat ini bukan diplomatis, melainkan filosofis. Hal itu tambahnya, karena negara-negara Teluk akan berubah menjadi sekuler.

Mengenai hal tersebut, Menhan Qatar itu memperingatkan, “Mempermainkan keyakinan yang moderat dan toleran di Kawasan, merupakan permasalahan yang sangat sangat serius. Pernyataan Dubes Emirat itu kalimat yang berbahaya.”

“Mungkin ada yang lupa atau sengaja lupa, bahwa masalah saat ini diawali dengan peretasan terhadap situs kantor berita Qatar. Kemudian tersebarlah berita bohong tentang Amir Qatar. Maka Qatar-lah yang terkena intervensi dalam negerinya,” lanjut Al-Attiyah.

Terkait dampak dari pemboikotan, Menhan Qatar itu menyebut, pemboikotan telah memberikan Qatar kepercayaan diri, kemampuan bertahan dan keterbukaan terhadap berbagai sumber. Tegasnya, banyak negara-negara di dunia yang mengulurkan tangan untuk membantu Qatar. Rakyat Qatara yang tinggal di Qatar sampai-sampai tidak merasakan adanya pemboikotan, tambahnya.

Namun, di sisi lain ia juga menegaskan, negaranya terus bergerak dengan alat hukum yang tersedia guna mengakhiri pemboikotan. (whc/dakwatuna)

Sumber: Al-Jazeera Mubasher

Konten ini telah dimodifikasi pada 01/08/17 | 12:41 12:41

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...