Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Pidato Pertama Amir Qatar Sejak Pemboikotan, Ini yang Disampaikan

Pidato Pertama Amir Qatar Sejak Pemboikotan, Ini yang Disampaikan

Amir Qatar gelar konferensi pers pertama sejak pemboikotan. (aljazeera.net)

dakwatuna.com – Doha. Amir Qatar, Syeikh Tamim bin Hamad Al Tsani mengatakan, negaranya siap menyelesaikan konflik dengan prinsip saling menghormat kedaulatan negara dan jauh dari pemaksaan, Jumat (21/07/2017). Ia juga menegaskan, pemboikotan merupakan tindakan yang menyinggung seluruh negara Dewan Kerjasama Teluk.

Syeikh Tamim menambahkan, “Negosiasi untuk mengakhiri permasalahan yang ada senantiasa terbuka.”

Penyelesaian konflik, lanjut Syeikh Tamim, harus berdasarkan pada dua prinsip. Yaitu menghormati kedaulatan seluruh negara dan jauh dari unsur pemaksaan. “Setiap penyelesaian harus berupa kesepakatan dalam bentuk komitmen dan upaya yang mengikat semua pihak,” lanjutnya lagi.

Amir Qatar itu juga mengatakan, “Kami berbicara tentang rasionalitas pada setiap tahap yang akan kita lalui, dan perencanaan masa depan yang lebih menjanjikan.”

Terkait solidaritas yang ditunjukkan rakyat, Amir Qatar mengatakan, “Kami sangat merasakan spirit solidaritas yang membuat mereka kecewa karena ketidaktahuan mereka dengan karakter rakyat kami.”

Amir juga menegaskan, kehidupan di Qatar berjalan sebagaimana biasanya sejak awal pemboikotan. Rakyat Qatar, tambahnya, secara otomatis mendukung dan membela kedaulatan dan kemerdekaan tanah air mereka.

Setiap rakyat, lanjutnya, seolah menjadi juru bicara bagi Qatar. Katanya, “Ketinggian akhlak rakyat-lah yang menghadapi kampanye hasutan dan pemboikotan.”

“Rakyat Qatar telah berhasil menggabungkan antara ketangguhan dan sikap keluhuran budi. Mereka menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu bertahan di tengah penderitaan yang mereka alami,” imbuhnya. (whc/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera.net

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Qatar: Negara Kami Jauh Lebih Kuat meski Diboikot

Figure
Organization