Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Faksi-faksi Palestina Tolak Penutupan Masjid Al-Aqsha oleh Zionis Israel

Faksi-faksi Palestina Tolak Penutupan Masjid Al-Aqsha oleh Zionis Israel

Masjid suci Al-Aqsha di Al-Quds. (arabic.sputniknews.com)

dakwatuna.com – Al-Quds. Faksi-faksi yang ada di Palestina, Jumat (14/07/2017), menolak keputusan pihak kepolisian zionis yang menutup Masjid Al-Aqsha hingga pemberitahuan selanjutnya “pasca operasi yang dilakukan oleh tiga orang Palestina”. Selain itu, seluruh faksi juga menyeru warga Palestina untuk tetap menggelar Shalat Jumat di dalam Masjid Al-Aqsha.

Salah satu faksi menyebutkan, “Operasi Al-Quds merupakan respon alami terhadap tindakan kriminal yang terus dilakukan oleh pemerintah zionis Israel atas hak-hak bangsa Palestina.”

Gerakan Nasional Pembebasan Palestina (Fatah) menyebutkan, “Penutupan Masjid Al-Aqsa oleh kepolisian zionis merupakan eskalasi serius.”

Jubir Fatah, Osama Al-Qawasmi mengatakan, “Apa yang terjadi di Al-Aqsha dan sekitar adalah permasalahan yang sangat berbahaya, dan upaya untuk melaksanakan rencana Israel yang telah disiapkan sebelumnya”.

“Rencana ini, jelas kami tolak sepenuhnya. Itu tidak mungkin dijalankan dengan cara apapun,” tambahnya.

Al-Qawasmi juga menyeru kepada Bangsa Arab untuk bekerja keras dan memberikan tanggapan langsung atas rencana Israel terhadap Masjid Al-Aqsha dan Kota Al-Quds.

Sementara itu, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyebutkan, “Operasi Al-Aqsha hari ini yang merupakan eksresi yang ditunjukkan oleh para pemuda Palestina untuk terus melindungi Masjid Al-Aqsha dari pelanggaran penjajah. Meskipun mereka harus mengorbankan ruh dan darahnya sekalipun.”

Hazim Qasim, Jubir Hamas melanjutkan, “Operasi hari ini merupakan respon atas tindakan kriminal dan teror yang dilakukan oleh penjajah zionis. Itu merupakan respon atas keberadaan penjajahan di tanah Palestina, dan pencurian yang mereka lakukan atas kehormatan bangsa kami.”

“Kriminalitas Israel yang terus berlanjut atas hak-hak bangsa Palestina, tidak akan menghentikan perlawanan mereka. Juga tidak ada satupun yang dapat mencegah berlangsungnya perlawanan,” tegasnya.

Sedangkan Gerakan Jihad Palestina menegaskan, “Bertanggung jawab penuh untuk kelanjutan serangan terhadap Masjid Al-Aqsha dan para jamaah di dalamnya.”

“Kami menyebut kaki penjajah yang masuk ke Masjid pada Jumat ini sebagai tindakan berbahaya. Hal itu harus dijawab dengan kuat dan berani hingga (mereka) paham bahwa Al-Aqsha berada dalam garis merah,” tambah Gerakan.

Terkait penutupan Al-Aqhsa, dikatakan sebagai, “Tindakan kriminal dan permusuhan. Tujuannya sangat jelas yaitu Islam sebagai sebuah agama. Inilah yang akan kita tolak dan lawan.”

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, pihak kepolisan zionis telah memutuskan untuk menutup seluruh gerbang di Kota Tua Al-Quds Timur. Keputusan ini diambil pasca operasi penyerangan yang dilakukan tiga orang Palestina, yang kemudia ketiganya berhasil ditewaskan oleh peluru polisi zionis. (whc/dakwatuna)

Sumber: Anadolu Ajansı

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Israel Bersiap Bangun Sinagoge di Tengah Kompleks Al-Aqsha

Figure
Organization