Topic
Home / Berita / Opini / Tips Bijak Mengelola THR Agar Tak Tekor di Hari Raya

Tips Bijak Mengelola THR Agar Tak Tekor di Hari Raya

dakwatuna.com- Jakarta. Marhaban ya Ramadan. Selamat datang bulan penuh rahmat dan ampunan bagi umat Islam. Bulan ini akan menjadi momentum berharga bagi seluruh umat Islam, termasuk para pekerja. Karena, selain beribadah puasa, kocek para pekerja juga bakal bertambah tebal lewat pembagian Tunjangan Hari Raya (THR).

THR datang jelang hari raya. Nah, apakah Anda sudah punya rencana bagaimana memanfaatkan bonus tersebut? Untuk belanja, liburan, berbagi dengan sanak saudara di kampung halaman atau menutup tagihan bulanan lebih cepat?

Tentu, Anda yang paling berhak memutuskan pemanfaatan uang THR tersebut. Namun demikian, sebaiknya, Anda tidak terburu-buru menghambur-hamburkan THR hanya untuk memuaskan nafsu sesaat. Ada baiknya, utamakan juga kewajiban.

Perencana Keuangan Budi Raharjo mencatat, setidaknya ada lima prinsip sederhana dalam mengelola keuangan beserta dengan gaji tambahan. Pertama, alokasikan anggaran Anda untuk mengutamakan kewajiban, seperti membayar zakat, bersedekah, menutup tagihan rutin bulanan, serta kewajiban lain, seperti utang.

Jangan lupa, apabila Anda juga harus memprioritaskan pemberian THR kepada pekerja atau asisten rumahtangga, maka alokasikan anggarannya sejak awal, termasuk pemberian uang kepada sanak saudara. “Tujuannya tentu agar hal-hal wajib tersebut tak luput dari pengelolaan,” ujarnya.

Kedua, menertibkan pengeluaran harian, terutama yang terkait konsumsi. Seharusnya, pengeluaran konsumsi di bulan puasa tak meningkat, mengingat konsumsi yang biasanya dilakukan tiga hari menjadi satu kali, yakni saat berbuka.

“Anda harus disiplin menentukan anggaran untuk konsumsi sahur dan berbuka puasa selama 30 hari ke depan dengan alokasi yang bijak. Misalnya, konsumsi sahur harian yang dibuat target anggarannya. Begitu pula dengan alokasi berbuka bersama dengan para kolega. Jangan terlalu sering yang akhirnya membuat keuangan keluar dari budget,” terang dia.

Ketiga, kontrol hawa nafsu, meskipun banyak promo yang menggugah selera belanja di bulan ramadan. Anda tetap harus memperhatikan skala prioritas dari barang-barang yang dijual dengan harga promo tersebut. Jangan sampai, THR membuat Anda merasa terlalu yakin telah memiliki kesediaan keuangan yang cukup untuk memuaskan hasrat sekejap Anda.

“Jadi, harus cermat, mana yang lapar mata atau lapar sungguhan,” imbuh Budi.

Ia juga menyarankan, pola belanja diatur sebaik mungkin dengan jadwal yang tepat. Ambil contoh, membeli baju dan keperluan lebaran saat THR sudah dalam genggaman. Begitu pula apabila Anda memutuskan untuk mudik membeli tiket transportasi dilakukan pada pekan pertama.

Keempat, tentukan cara pembayaran yang paling memberikan keuntungan. Misalnya, potongan harga untuk kartu kredit tertentu. Selain lebih murah, Anda tak langsung merogoh kocek dan terbebani, sepanjang penggunaan kartu kredit sudah dihitung dengan cermat dan dibayar sebelum jatuh tempo.

Kelima, alihkan kelebihan pos satu ke yang lain. Apabila kebutuhan untuk membeli tiket transportasi saat mudik jauh lebih besar, Anda bisa mengambil dana dari anggaran lainnya yang mungkin untuk dihemat.

“Sejak awal, anggarkan pengeluaran-pengeluaran tambahan dan rencanakan subsidi dari pos pengeluaran yang lain, yang bisa ditekan untuk dialihkan ke pos yang lain,” jelasnya.

Perencana Keuangan Tejasari Asad juga menyarankan, agar Anda menghindari pembelian tiket mudik atau pulang kampung dengan gaji pada bulan yang sama dengan keberangkatan dan THR saat itu. Menurut dia, pengeluaran pulang kampung harus dipersiapkan jauh hari karena sudah direncanakan. Bukan suatu yang mendadak.

“Sehingga, tidak masuk hitungan pengeluaran. Kalaupun pembelian tiket harus menggunakan gaji atau THR, maka sebaiknya disisihkan dari awal saat menerima gaji dan THR. Karena, tentunya mudik menjadi prioritas,” tutur dia.

Selain untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban, Tejasari mengingatkan, sebagian kecil atau sekitar 10 persen-20 persen dari THR sebaiknya disisihkan untuk ditabung. Nah, khusus untuk tujuan ini, sebetulnya Anda bisa melakukan proyeksi lebih awal sebelum THR dipergunakan.

Dengan perencanaan keuangan tersebut, suntikan THR yang akan datang sebentar lagi dapat menjadi pengganti seluruh pengeluaran Anda sepanjang bulan ini. Syukur-syukur apabila gaji pokok Anda dapat ditabung atau diinvestasikan untuk keperluan besar di kemudian hari.

Sumber CNN Indonesia

Redaktur: Samuri Smart

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Asal Sulawesi Tenggara, hobi mencatat segala inspirasi

Lihat Juga

Sambut Ramadhan dengan Belajar Quran Bersama BisaQuran

Figure
Organization