Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa Pertanyakan Hasil Referendum Turki

Eropa Pertanyakan Hasil Referendum Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (arabi21.com)

dakwatuna.com – Ankara. Seorang anggota Misi Monitoring Uni Eropa (EUMM) mengatakan, telah terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan referendum Turki, sehingga ada perubahan hasil. Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut laporan organisasi kerjasama dan keamanan EUMM itu, bermotif politik.

“Meragukan bahwa mungkin ada manipulasi hingga 2,5 juta suara,” kata Aliev Crohn, anggota EUMM sekaligus juga anggota parlemen Austri, sebagaimana dilansir dari Aljazeera.net pada Selasa (18/04/2017).

Lebih lanjut, Crohn menambahkan, “Hal ini berkaitan dengan hukum yang hanya menghormati perhitungan suara resmi. Tapi komisi pemilihan di negara itu memutuskan hal yang berbeda dengan hukum, dengan mengizinkan kartu yang tanpa segel resmi.”

Pernyataan dari Crohn tersebut, mirip dengan pernyataan yang diungkapkan oleh misi pengamat Eropa yang diketuai Florent Breda. Mereka menyebutkan, referendum Turki digelar di tengah kondisi ketidak-adilan dan bertentangan dengan standar internasional.

Namun, tuduhan tersebut dibantah keras oleh Kemenlu Turki, yang menyebutnya sebagai tuduhan yang tidak dapat diterima.

Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan turut membantah tuduhan pihak Eropa tersebut. Presiden Erdogan menyebutkan, sekitar 25 juta rakyat Turki sepakat dengan amandemen konstitusi. Sedangkan perdebatan terkait hasil referendum, menurut Erdogan, telah berakhir.

“Ada sebuah organisasi yang menamai diri Badan Kerjasama Keamanan Eropa, yang saat ini tengah bekerja untuk membuat laporan terkait perkembangan pemungutan suara di Turki. Aku katakan kepada mereka, jangan berlebihan. Laporan yang kalian buat sangat bermotif politik dan tidak bernilai sama sekali bagi kami. Kami tidak akan menerima itu, dan akan tetap berjalan,” tegas Erdogan.

Sedangkan Pimpinan Partai Nasionalis Turki (MHP), Devlet Bahceli mengatakan pada hari ini, Selasa (18/04), hasil referendum dapat dikatakan sukses dengan tanpa keraguan. Pimpinan partai oposisi tersebut juga menyeru kepada seluruh pihak untuk mematuhinya, dan menekankan bahwa pemungutan suara telah berjalan sesuai hukum. (whc/aljazeera/dakwatuna)

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization