Korban Banjir Limapuluh Kota Bertahan di Atap Rumah

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, mengakibat banjir dan longsor di beberapa titik. (kis/pkpu)

dakwatuna.com – Sumatera Barat.  Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Limapuluh Kota mengakibat banjir dan longsor di beberapa titik.

Bahkan ruas jalan jalan lintas Sumbar-Riau terputus yang mengakibatkan  antrean mobil dan motor sudah mengular hingga belasan kilometer.

Di wilayah Jorong Lubuak Nago ketinggian air mencapai 5 meter sehingga warga tidak bisa keluar dan hanya bertahan di atap rumah. Jumriwal, Kepala Jorong Lubuak Nago mengatakan, saat ini warga Lubuak Nago bertahan di atap rumah mereka.

“Mereka  menunggu bantuan perahu karet yang datang dan melakukan evakuasi ke lokasi yang lebih aman,” katanya.

Dikatakannya, semenjak banjir tiba semalam warga belum makan karena barang-barang mereka terendam banjir.

Lembaga kemanusiaan nasional PKPU Human Initiative sendiri telah melakukan langkah-langkah membantu korban banjir. Mereka melakukan koordinasi dengan stakeholder, Wali jorong, BPBD dan Relawan dan assesment dampak.

“Aksi lanjutan PKPU akan berkoordinasi dengan BPBD, validasi data dampak bencana dan istribusi bantuan,” kata Zulfamiadi, Kepala Cabang PKPU Human Initiative Bukittinggi.

Dikatakannya, Kebutuhan yang mendesak  saat ini perahu karet, makanan siap saji, nasi bungkus dan pakaian.(kis/PKPU/SaBah/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...