Masjid Al-Aqsha Disebut Tempat Suci Yahudi, Menteri Palestina: Itu Menyebabkan Perang Agama

Masjid Kubah Emas dalam komplek Masjid al-Aqsha (aa.com.tr)

dakwatuna.com – Palestina. Menteri Wakaf dan Urusan Agama Otoritas Palestina, Syaikh Yusuf Adeis, menyebutkan bahwa pengumuman penjajah Israel yang menyebut bahwa Masjid Al-Aqsha merupakan tempat suci Yahudi, akan mendorong terjadinya “perang agama”, Selasa (28/02/2017).

Sebelumnya, penjajah Israel mengeluarkan keputusan yang menyebut bahwa Masjid Al-Aqsha merupakan tempat suci kaum Yahudi. Dalam keputusan itu, kaum Yahudi juga diperbolehkan untuk beribadah di dalamnya.

Menanggapi keputusan tersebut, Syaikh Yusuf Adeis mengatakan, “Keputusan itu merupakan pelanggaran harian oleh para penjajah. Serta akan  melegalisasi penyerangan terhadap Masjid Al-Aqsha dan para pembelanya.”

Lebih lanjut, Syaikh Yusuf mengatakan, “Keputusan itu adalah hantaman bagi resolusi internasional yang menegaskan bahwa Al-Aqsha merupakan situs yang khusus bagi Umat Islam. Umat lain tidak punya hak untuk merebut kedaulatan itu apapun dalihnya.”

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada 10 Oktober 2016 lalu, dewan eksekutif UNESCO mengeluarkan resolusi seputar Kota Tua Al-Quds. Di antara isi resolusi tersebut adalah penetapan bahwa Masjid Al-Aqsha dengan segala peninggalan klasiknya, merupakan situs sejarah yang dikhususkan bagi peribadatan kaum muslimin. (whc/aa.tr/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...