dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Al-Quds. Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu terdiam saat dilontarkan pertanyaan terkait pemindahan kedutaan Amerika Serikat ke Al-Quds. Dia mengatakan bahwa kedutaan Amerika perlu ada di Al-Quds.
Tetapi ia tidak menuntut Presiden Trump untuk segera menindaklanjuti janji kampanyenya memindahkan kedutaan Amerika ke Al-Quds. Janji itu sendiri sebenarnya telah dibuat oleh para calon presiden AS sejak tahun 1970 namun tidak pernah dipenuhi.
“Al-Quds merupakan ibukota negara Israel, oleh karena itu sudah seharusnya bukan hanya kedutaan Amerika saja yang ada di sana, tapi semua kedutaan,” jelas Netanyahu beberapa saat sebelum memulai pertemuan kabinet pekanannya, seperti dikutip nytimes.com, Ahad (29/1/2017).
“Dan saya percaya bahwa pada akhirnya, sebagian besar dari mereka (kedutaan) akan berada di Al-Quds,” tambahnya.
Rencana pemindahan kedubes AS ini ditunda oleh presiden Donald Trump dikarenakan beberapa pertimbangan. Hal tersebut disampaikan Trump saat diwawancarai oleh Fox News pekan lalu.
Donald Trump berpendapat bahwa terlalu dini untuk membahas langkah apapun. “Saya belum ingin untuk membicarakan hal tersebut,” ujarnya kepada media itu.
Sebelumnya, Trump sempat ditanya terkait relokasi kedubesnya ke Al-Quds pada malam pelantikannya, dan dia mengatakan, “Kamu tahu saya bukanlah orang yang melanggar janji.”
Netanyahu sendiri dijadwalkan akan mengunjungi Trump di Washington pada bulan Februari mendatang. (msy/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Muh. Syarief
