Ayah, Ibu, Maafkan Aku

Ilustrasi. (playbuzz.com)

dakwatuna.com –

Ibu, ayah, maafkan dosaku selama ini
Aku selalu menipu kalian
Aku memanfaatkan kepercayaan kalian

Ayah, ibu setiap hari engkau bekerja keras disana
Engkau mengabaikan panasnya trik matahari
Engkau mengabaikan rasa lelah dalam dirimu
Engkau mengabaikan rasa sakit karena terlalu keras bekerja
Sekalipun aku tidak pernah mendengar engkau mengeluh

Akupun bertanya mengapa?
Ternyata yang menguatkanmu adalah harapan
harapan atas keberhasilan aku yang berada disini
harapan atas diriku yang akan kembali dengan kebanggaan

Tetapi disini aku tidak pernah bersungguh-sungguh
Aku hanya memberikan segunung janji
Daripada melihat perjuanganmu untukku
Aku lebih melihat tipuan dunia yang mempesona
Aku lebih mengikuti nafsu yang semakin mengendalikan diriku
Sampai aku menyesal…

Ayah, ibu, maafkan aku

(dakwatuna.com/hdn)

Mahasiswi STEI SEBI, Semester 3, jurusan Akuntasi Syariah. Saat ini aktif sebagai Volunteer Perpustakaan STEI SEBI.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...