dakwatuna.com – Jakarta. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyelenggarakan musyawarah nasional (Munas) di Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa-Jumat (24-27/1/2017). Dalam Munas tersebut, BEM SI akan membahas gerakan mahasiswa dalam rangka oposisi strategis pemerintahan, sekaligus eskalasi lanjutan dari aksi bela rakyat 12 Januari (121) lalu.
“Indonesia sedang bergejolak, konflik horizontal dan vertikal merajalela, berakibat pada stabilitas dinamika bangsa, maka tidak bisa mahasiswa tinggal diam, kita harus bergerak,” kata Koordinator Pusat BEM SI Bagus Tito Wibisono, dalam siaran persnya, Selasa (24/1/2017).
Selain itu, Bagus menambahkan, di munas kali ini juga akan diadakan laporan selama 1 tahun kepengurusan BEM SI serta pemilihan pengurus baru. “Pengurus baru sebagai jiwa-jiwa muda pendobrak kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Di bumi Kalimantan inilah resolusi tentang reformasi Indonesia akan digaungkan dan digelorakan, saatnya mahasiswa mengambil peran sebagai agent of change,” ujar Ketua BEM Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.
Dalam Munas tersebut, rencananya akan diikuti oleh 100 perwakilan BEM dari perguruan tinggi seluruh Indonesia. Penyelenggaraan Munas BEM SI di Kalimantan ini bukanlah yang pertama. Munas sebelumnya, BEM SI juga sukses menyelenggarakan Munas di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
“Gerakan basis massa ini merupakan penyatuan gagasan mahasiswa dan sebagai ejawantah peran mahasiswa sebagai kontrol sosial, iron stock dan agent of change,” pungkas Bagus. (abr/dakwatuna)