Topic
Home / Narasi Islam / Ekonomi / Outlook Ekonomi Syariah dalam Menghadapi Tantangan Global

Outlook Ekonomi Syariah dalam Menghadapi Tantangan Global

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Ekonomi syariah menjadi salah satu perbaikan perekonomian bangsa. Di Negara Indonesia ekonomi syariah sudah mulai banyak di kalangan masyarakat menengah atas. Meskipun pada realitas saat ini ekonomi syariah masih jauh dalam peradaban. Dukungan atau support dari berbagai instansi atau lembaga, sudah mulai membuka peluang untuk Peradaban Ekonomi Syariah ke Depannya. mulai dari Lembaga Perbankan, yang di namai dengan “Perbankan Syariah” yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan meskipun hanya beberapa persen dari bank konvensional. Meskipun bagi orang menengah ke bawah cukup asing. Pada seminar ekonomi syariah “Sharia Economic Outlook 2017” dengan tema “Prediksi Arah Perkembangan Ekonomi Syariah Pasca Pembentukan KNKS” Direktur IKNB Syariah OJK Memaparkan bahwa “Lembaga keuangan syariah ini akan mengalami perkembangan yang cukup baik, karena dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan dengan pembentukan KNKS bisa memberikan dukungan support dari berbagai pihak pula”, pungkas Moch Mukhlasin, M.Kom.

Selain menghadapi tantangan Global saat ini, Lembaga keuangan syariah mendapat dukungan resmi dari Pemerintah dengan pembentukan KNKS (Komite Nasional Keuangan Syariah) pada akhir Oktober lalu. Pembentukan KNKS ini juga mendapat dukungan atau support dari berbagai praktisi-praktisi Eksyar sendiri seperti IAEI, MES, dan sebagainya.

Nilai-nilai ideal yang dibawa oleh ekonomi Islam tersebut jelas sangat menjanjikan bagi pembangunan peradaban global yang lebih humanistis pada masa mendatang. Hal ini dikarenakan kegagalan ekonomi kapitalis dalam menjawab krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini, terutama Eropa dan Amerika. Krisis ekonomi tersebut semakin meneguhkan keyakinan sebagian orang bahwa ekonomi kapitalis gagal dalam mewujudkan kesejahteraan hakiki bagi umat manusia[1]. Kesejahteraan lahir dan batin yang selalu diharapkan oleh umat manusia begitu sangat jauh dari kenyataan. Angka kemiskinan yang masih tinggi dan tingkat kesenjangan yang sangat mencolok merupakan fenomena yang hampir selalu dapat ditemukan dalam setiap negara di dunia ini. Fenomena ini belum ditambah dengan tingkat kerusakan alam dan lingkungan yang semakin parah. Akar masalah munculnya krisis tersebut adalah digantikannya doktrin-doktrin agama yang berasal dari Tuhan dalam kebijakan dan praktik perekonomian dengan hawa nafsu materialistis. Jawaban yang tepat dalam mengatasi krisis ekonomi itu adalah penerapan ekonomi Islam

Ekonomi Syariah sendiri dalam menghadapi zaman Global saat ini bukan hanya sekedar dalam Permasalahan Ekonomi saja. Namun mencakup berbagai hal, seperti kita tahu saat ini yang sedang menjadi trending topic di kalangan praktisi-praktisi ekonomi syariah adalah “Wisata halal tourist” ini merupakan salah satu dari perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Maka dari itu Indonesia yang banyak menyabat berbagai kategori ‘wisata halal’ mulai dari Lombok, bali dan sebagainya.

Event tersebut menjadikan salah satu pengembangan ekonomi syariah dari berbagai potensi yang di miliki Indonesia, dalam menghadapi tantangan global merupakan salah satu bukti nyata untuk perbaikan perekonomian Indonesia dalam berbagai sektor.

Semoga dengan adanya berbagai usaha baik dari praktisi-praktisi Eksyar, Lembaga Keuangan dan tentunya Pemerintah, bisa membawa penerapan ekonomi syariah pada semua sektor yang ada di Indonesia. Khususnya Perekonomian Indonesia semakin membaik. (dakwatuna.com/hdn)

[1] Innovatio, Vol. VIII, No. 2, Juli-Desember 2009

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Reni Marlina, kelahiran Garut 03 mei 1997 sekarang duduk di bangku kuliah semester 3 dengan jurusan Perbankan Syariah di STEI SEBI. motto hidup Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. "Teruslah berada dalam barisan ini, Barisan Peradaban Ekonom Rabbani"

Lihat Juga

Seminar Nasional Kemasjidan, Masjid di Era Milenial

Figure
Organization