Menjaga Lisan

Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Dr. Khalid Abd Aziz Muhammad Al Jubair mengatakan bahwa :

“Kebanyakan wanita meletakkan tangannya di mulutnya ketika ia sedang menangis dan lelaki akan meletakkan tangannya di matanya ketika ia menangis, seolah-olah mereka mengetahui dari mana banyak terhasilnya dosa”

Ya, manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Setidaknya dengan menangis, Allah SWT sudah memberi isyarat kepada kita darimana terhasilnya dosa yang paling banyak. Dari mata dan mulut saja sudah banyak dosa yang dihasilkan, belum lagi telinga, tangan, kaki, dan penyakit hati yang tak tampak. Astaghfirullahal’adziim

“Dan tidaklah nanti seseorang akan diseret ke dalam neraka dengan wajah-wajah mereka (di tanah ), terkecuali itu karena ulah lidah-lidah mereka” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

Rasulullah SAW bersabda : “Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang diridhai Allah SWT, ia tidak peduli ucapanya, maka Allah mengangkat karenanya beberapa derajat. Dan sungguh, seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang dibenci Allah, ia tidak memperdulikannya, maka Allah SWT melemparkannya ke dalam api neraka karenanya” (HR. Bukhori dan Muslim)

Maka dari itu, lebih baik diam daripada membicarakan sesuatu yang tidak penting. Nabi SAW bersabda :”Diam adalah bentuk ibadah yang paling tinggi” ( HR. Dailami, dai Abu Hurairah ).

Mengenai menjaga lisan ini ada beberapa perkara yang harus kita hindari, diantaranya adalah, Berbohong, Mencela, Mengadu Domba (Namimah), dan Ghibah.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa “Mulutmu adalah Harimau mu”,

Hal tersebut memberi gambaran betapa mulut ataupun yang ada di dalamnya (lidah) hendaknya menjadi perhatian bagi pemiliknya.

Imam Syafi’I pernah mengatakan : “Jagalah lisanmu, jangan kamu menyebut kekurangan seseorang karena kamu pun mempunyai kekurangan dan orang lain mempunyai lisan”

Betapa pentingnya menjaga lisan dalam kehidupan yang fana ini, karena Allah telah menjanjikan neraka terhadap orang-orang yang senantiasa tidak menjaga lisannya dengan baik, semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang selalu menjaga lisan dan dihindarkan dari siksa api neraka. Allahumma aamiin.. (dakwatuna.com/hdn)

Mahasiswi yang baru memasuki semester 4 di STEI SEBI mengambil prodi perbankan syariah dan konsentrasi di bisnis syariah.
Disqus Comments Loading...