Topic
Home / Berita / Internasional / Amerika / Inilah 8 Muslim Yang Menjabat Posisi Strategis di Eropa dan Amerika (2)

Inilah 8 Muslim Yang Menjabat Posisi Strategis di Eropa dan Amerika (2)

Walikota London, Sadiq Khan. (eramuslim.com)

dakwatuna.com – Washington. Kendati kehidupan imigran muslim dan Arab di benua Eropa dan Amerika kerap mendapat tekanan, namun beberapa dari mereka justru dipercaya memimpin melalui dunia politik.

Tekanan dari kelompok Islamophobia dan gerakan Kanan radikal ternyata terbukti tidak mampu menahan laju imigran muslim untuk eksis di tengah masyarakat Eropa dan Amerika.

Dilansir arabi21.com, Ahad (25/12/2016) berikut 8 Muslim yang menempati posisi strategis di Eropa dan Amerika:

(Urutan 1-4 baca: Inilah 8 Muslim Yang Menjabat Posisi Strategis di Eropa dan Amerika (1))

5. Muhtarem Aras

Pada tanggal 11 Mei seorang muslimah berdarah Turki, Muhtarem Aras (50 tahun) terpilih sebagai Ketua Parlemen di negara bagian Baden-Wurttemberg. Ia menjadi muslimah pertama yang menduduki posisi tersebut.

Kemenangan Aras ini menjadi sejarah dalam perpolitikan di Jerman. Sehingga surat kabar Independent menuliskan terkait kemenangan Aras, “Hari ini kita telah menorehkan sejarah baru.”

Aras lahir di Turki, kemudian bersama kedua orang tuanya ia pindah ke kota Stuttgart. Mendalami ilmu ekonomi dan memulai karir politiknya pada tahun 1992 sebagai perwakilan dari Partai Hijau. Ia pernah terpilih sebagai ketua Partai Hijau dan menjadi anggota parlemen di negara bagian Baden-Wurttemberg.

6. Sadiq Khan

Seorang muslim berdarah Pakistan, Sadiq Khan (46 tahun) terpilih sebagai Walikota London, Inggris. Ia menjadi muslim pertama yang menjabat posisi ini dalam sejarah Kerajaan Inggris. Dan menjadi muslim kedua yang menjadi walikota bersama Ahmad Abu Thalib, muslim berdarah Maroko. Abu Thalib menjabat sebagai walikota Roterdam pada tahuun 2009.

Khan merupakan anggota partai Buruh Inggris. Dilahirkan tahun 1970 dari keluarga Pakistan yang hijrah ke Inggris. Ia besar bersama keenam saudaranya. Ayahnya berprofesi sebagai supir bus. Ia telah menikah dan dikaruniai dua orang putri. Diantara kata-katanya yang populer adalah “Aku bangga sebagai muslim.”

7. Khadija Arib

Pada tanggal 13 Januari seorang muslimah berdarah Maroko, Khadija Arib (56 tahun) terpilih sebagai Ketua Parlemen Belanda hingga Maret 2017. Ia menempati posisi ketiga dari pucuk piramida kekuasaan di Belanda setelah Ratu dan Perdana Menteri.

Kemenangan Khadija ini membuat jengkel anggota parlemen anti Islam, Geert Velderz. Ia mengatakan, “Inilah hari terburuk dalam sejarah parlemen Belanda.”

Arib dilahirkan di Maroko pada tahun 1960 dan hijrah ke Belanda ketika usianya memasuki 15 tahun. Mempelajari Ilmu Sosial di Universtas Amsterdam. Menjadi anggota parlemen sejak tahun 1998. Ia terpilih sebagai ketua parlemen Belanda setelah ketua sebelumnya mengundurkan diri karena terlibat kasus narkoba.

8. Nagua Alba

Pada tanggal 13 Januari, Nagua Alba (25 tahun) muslimah keturunan Mesir menjadi anggota parlemen di Spanyol. Ia merupakan anggota parlemen termuda asal partai “Kita Bisa” dari provinsi Gipuzkoa yang berhasil mendulang suara mayoritas.

Nagua lahir di Madrid, Spanyol pada tahun 1991. Ia belajar psikologi di Euskal Herriko Unibertsitatea, dan menyelasaikan S2 di psikologi pendidikan yang mengkhususkan pada psikologi anak. (msy/dakwatuna)

Redaktur: Muh. Syarief

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Wakil Direktur Studi Informasi Alam Islami (SINAI) Mesir 2008

Lihat Juga

Muhammad Jadi Nama Paling Populer di Berlin dan Sejumlah Kota di Eropa

Figure
Organization