Topic
Home / Berita / Silaturahim / Korban Banjir di Bima Membutuhkan Makanan dan Air Bersih

Korban Banjir di Bima Membutuhkan Makanan dan Air Bersih

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Akibat Banjir Bandang yang melanda kota Bima, ribuan rumah terendam dan jalur komunikasi di kota Bima terputus. (kis/pkpu)

dakwatuna.com – Jakarta.  Jembatan jalur provinsi terputus karena banjir bandang yang menhubungkan Kota Bima NTB dengan Kecamatan Sape, Rabu (21/12/2016). Akibatnya ribuan rumah terendam dan jalur komunikasi di kota Bima terputus.

Saat ini hujan di Kota Bima sudah reda, sementara di luar kota masih hujan, angin bertiup cukup kencang dan sebagian sudah bisa dilewati dan listrik sebagian sudah menyala.

“Saat ini dibutuhkan food item, air bersih, hygenis kits dan selimut perlengkapan tidur dan obat obatan,” kata Subur Rojinawi swlaku Koordinator Tim Rescue PKPU.

Selain kebutuhan tersebut, saat ini juga diperlukan alat  evakuasi, seperti perahu, tenda darurat, selimut, air bersih, makanan, obat-obatan dan pakaian.

PKPU terus berkoordinasi dan menggali informasi dengan relawan lokal dan stakeholder terkait guna mengumpulkan informasi seputar kebutuhan di lapangan.

Akibat banjir bandang tersebut, sebanyak 50 orang dievakuasi di Paruga To’i dan satu unit jembatan provinsi putus.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, H. Muh Rum mengatakan bahwa, warga yang terkena dampak banjir tersebut sedang berupaya menyelamatkan diri ke tempat-tempat yang dinilai aman.

“Genangan air dilaporkan mencapai dua meter,” katanya.

Pihak Pemerintah, dibantu anggota TNI, POLRI, MDMC, dan sejumlah relawan lain masih berupaya melakukan evakuasi dan penanganan bagi warga yang luka-luka akibat berusaha menyelamatkan diri.

Begitu juga halnya dengan para tahanan Lapas Kota Bima, terpaksa harus dievakuasi lantaran Lapas juga ikut terendam.

Rum memaparkan, ketinggian genangan air mencapai dua meter di wilayah Lewirato, Sadia, Jati Wangi, Melayu, Pena Na’e.

“Semua wilayah ini berada di Kota Bima,” katanya.

Laporan sementara untuk Kabupaten Bima, terdapat 25 rumah rusak berat yakni berada di Desa Maria Utara.  Lima rumah dilaporkan hanyut, tiga unit masuk katagori rusak sedang di desa Kambilo.

“Kami masih koordinasikan dengan pihak terkait untuk evakuasi cepat,” katanya. (SaBah/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

PKPU HI Serahkan Bantuan Makanan Untuk Korban Banjir Solok

Figure
Organization