Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / AS: Rudal Rusia Ancaman Bagi Stabilitas Eropa

AS: Rudal Rusia Ancaman Bagi Stabilitas Eropa

Penyebaran rudah Rusia yang membuat Amerika khawatir. (aljazeera)
Penyebaran rudah Rusia yang membuat Amerika khawatir. (aljazeera)

dakwatuna.com – Washington. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahaya penempatan sistem pertahanan rudal udara ‘S 400’ dan rudal balistik ‘Iskander’ di wilayah Kaliningrad, Rusia. Pihak  Kemenlu AS menyebut hal ini sebagai “destabilisasi keamanan di Eropa”.

Kepada awak media Senin (21/11/2016), jubir kemenlu AS, John Kirby mengatakan, “Selama sepuluh tahun terakhir, Rusia telah memberikan ancaman akan memindahkan rudal jenis ‘Iskander’ ke wilayah Kaliningrad sebagai sikap atas berbagai perkembangan di Eropa. Padahal perkembangan itu tidak perlu direspon dengan tindakan militer seperti ini. Kami meminta Rusia untuk menahan diri dari pernyataan ataupun tindakan yang dapat merusak tujuan menjaga keamanan dan stabilitas.”

Pernyataan Kirby ini adalah bentuk tanggapan atas laporan yang berasal dari ketua komisi pertahanan di Dewan Federasi Rusia (majlis tertinggi di parlemen Rusia). Sementara stasiun televisi Russia Today (RT) melaporkan pada hari Senin lalu bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan untuk segera menyebarkan sistem rudal jenis ‘Damon’ yang memiliki efisiensi dan daya rusak tinggi.

“Tujuan kami adalah menetralisir segala bentuk ancaman militer bagi keamanan Rusia. Kami akan terus melakukan apapun yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan strategi kekuatan militer di di kawasan,” ungkap Putin.

Sementara itu, Jendral Mikhail Matviysky, komandan pasukan rudal dan artileri Rusia, mengatakan bahwa rudal Damon diciptakan berdasar prinsip-prinsip fisika terbaru. Matviysky juga mengungkap bahwa proyek rudal yang dimulai sejak satu tahun lalu ini, dikerjakan di sebuah komplek rahasia di puncak gunung Yamantau yang terletak di pegunungan Ural.

Perintah Putin untuk segera menyebarkan rudal Damon ini dilakukan setelah kurang dari satu bulan yang lalu, Rusia juga mengungkap telah memiliki rudal antar benua yang disebut ‘Satana-2’. Sedangkan kantor berita Jerman (DPA) menyebutkan, rudal Damon yang memiliki efisiensi dan daya rusak tinggi ini diciptakan dengan menggunakan teknologi lama.

Seperti banyak diberitakan, Rusia terus melakukan latihan militer berkala di wilayah-wilayah perbatasan. Hal ini dilakukan sejak pecah perang di wilayah Donbass, Ukraina tenggara, pada 2014 lalu, pencaplokan Crimea oleh Rusia, serta ketegangan internasional akibat perkembangan di Suriah. (wiliam/msa/aljazeera/dakwatuna.com)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization