Membentuk Karakter Pemimpin yang Islami Sejak Dini

Ilustrasi. (collegeaffairs.in)

dakwatuna.com – Salah satu program terobosan yang diunggulkan MI Cibengang, Tasikmalaya adalah program binaan membentuk karakter anak-anak sebagai seorang pemimpin. Sesuai dengan misi sekolah yang pertama yaitu membentuk karakter pemimpin yang islami. Anak-anak dididik secara teori maupun praktek. Mulai dari pembiasaan awal di pagi hari yang meliputi sholat duha bersama, hapalan juz amma dan Al-quran sampai pelajaran agama Islam lainnya. Berangkat dari sabda Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah” (Riwayat Sahih Bukhari/Muslim), MI Cibengang melalui dua guru konsultan program Sekolah Literasi Indonesia, menambah lagi sebuah program ekstrakulikuler yaitu panahan. Setelah program literasi yang terus berjalan, ternyata kegiatan eksul panahan sangat diminati oleh anak-anak.

Panahan dipilih sebagai program tambahan di sekolah guna menyesuaikan dengan misi sekolah, selain itu dengan memanah kita dapat melatih fisik dan yang utama adalah melatih emosi. Keseimbangan pada tubuh saat memanah dapat melatih anak-anak dalam berkonsentrasi. Tingkat emosional juga bisa terlihat dari hasil sasaran yang tepat atau malah tersasar, dimana jika emosi dalam kondisi tertekan maka otomatis anak panah yang dilepaskan akan tersasar. Program ini secara tidak langsung melatih anak-anak dalam berdisiplin, melatih ketenangan dan menstabilkan emosi.

Dampak dari program panahan ini sudah mulai terasa, selain menarik minat anak-anak untuk terus belajar dan merasa sangat nyaman di sekolah dengan banyaknya kegiatan yang ada, motivasi antar siswa juga terus berjalan. Pada akhirnya, dengan adanya program ini, diharapkan akan lahir karakter pemimpin-pemimpin yang dapat berjuang bagi agama, bangsa dan negara kedepannya. (dakwatuna.com/hdn)

Relawan dari Dompet Dhuafa yang ditugaskan sebagai guru konsultan untuk desa Cibengang di Kabupaten Tasikmalaya selama setahun ke depan dengan membawa program sekolah literasi Indonesia. Hal ini merupakan program perdana yang dicetuskan di Tasikmalaya khususnya di daerah yang aksesnya sulit dijangkau. Program-program ini mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia yang merata dan meningkatkan kualitas sekolah melalui jalan dakwah.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...