Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Lebih dari 52 Ribu Warga Mengungsi, Kondisi Warga yang Masih di Mosul Mengkhawatirkan

Lebih dari 52 Ribu Warga Mengungsi, Kondisi Warga yang Masih di Mosul Mengkhawatirkan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Keluarga yang mengungsi dari Mosul. (aljazeera.net)
Keluarga yang mengungsi dari Mosul. (aljazeera.net)

dakwatuna.com – Baghdad. Otoritas Kurdistan Iraq menegaskan bahwa jumlah pengungsi dari kota Mosul mencapai lebih dari 52 ribu jiwa. Sementara Kementrian Migrasi Iraq mengatakan bahwa warga masih meninggalkan wilayah-wilayah yang sedang direbut dari ISIS.

Dalam konteks yang sama, Dewan Pengungsi Norwegia menyatakan sangat khawatir dengan 1.2 juta warga Iraq yang terjebak di kota Mosul.

Menurut buletin yang diterbitkan organisasi kemanusiaan, Ahad (13/11/2016) kemarin, sekitar 50 ribu warga telah melarikan diri dari Mosul sejak operasi militer besar-besaran untuk merebut kota Mosul dari ISIS yang dimulai pada 17 Oktober lalu.

Organisasi tersebut mengungkapkan bahwa jumlah pengungsi meningkat drastis dalam sepekan terakhir, yang mencapai 20 ribu jiwa. Sedangkan hanya mencapai 6 ribu jiwa pekan lalu.

Direktur Dewan Pengungsi Norwegia, Wolfgang Grisman, mengatakan, “Saya mendapat kabar yang mengerikan dari warga sipil yang berada di Mosul. ISIS terus memindah-mindahkan mereka dari satu tempat ke tempat lain, dan dari satu rumah ke rumah lain. ISIS telah menjadikan warga sipil sebagai tameng manusia.”

Menurut Grisman, warga sipil tidak boleh dimanfaatkan sebagai senjata dalam perang. Siapapun, baik laki-laki, wanita, maupun anak-anak adalah orang yang tak bersalah dan wajib dilindungi. Ada aturan jelas dalam perang yang harus dipatuhi oleh semua pihak.

Dewan menyatakan sangat prihatin dengan kabar mengerikan. Banyak warga sipil yang telah digantung, dipenggal, dan disiksa. Dewan meminta agar pemerintah Iraq dapat memberikan perlindungan sehingga bantuan kemanusiaan untuk sampai ke wilayah-wilayah tersebut. Pemerintah harus segera memulihkan kembali hukum dan ketertiban dengan cepat. Juga menghilangkan ranjau dan bahan-bahan tidak meledak agar bantuan bisa segera sampai kepada yang membutuhkan. (syamil/msa/aljazeera/dakwatuna.com)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumni Mahad Aly An-Nuaimy Jakarta

Lihat Juga

PBB: Kematian Mursi Harus Diselidiki Secara Independen

Figure
Organization