Surat Cinta dari Mahasiswa untuk MUI

Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Sejarah panjangmu yang memberikan kontribusi besar, kokoh tegak dirimu berdiri di panggung bangsa ini, banyak cerita mewarnai dirimu, dan yang terpenting bagi kami umat Islam sangat merindukan sentuhan fatwa- fatwa yang tercurah darimu. Inilah penggalan cinta kami untuk Mu MUI, tak hanya berjuang untuk Umat sejagat Nusantara tapi kontribusi nyata untuk keadilan bangsa ini turut kau persembahkan.

Lihat saja guru bangsa ini Allah yarham Buya Hamka, selaku bagian dan tertinggi di MUI pada masanya itu rela menjadi korban yang dipenjarakan karena kebiadaban sebagian saudara sebangsa yang tak bertanggung jawab. Tapi apa balasan beliau Allah Yarham, dipersembahkanlah karya- karya dan gerakan- gerakan nyata untuk bangsa ini baik saat aktif di MUI atau tidak sama sekali hingga lahirlah salah satu karya fenomenal Tafsir Al Azhar walau harus menyelesaikannya dipenjara tidak lain semua ini hanya untuk bangsa.

Seiring berjalannya waktu para penerus guru- guru bangsa ini, juga tak kalah dalam memberikan kontribusi buat bangsa. Mereka tak lelah membina umat dan mencerdaskan manusia di Negeri ini, sampai fitnah datang silih berganti mereka tetap maju dan bahkan ancaman datangpun mereka tetap tegar dijalan kebaikan dan kebenaran. Dari bangsa Indonesia tekekang oleh penjajah atau pemerintah yang otoriter hingga menjadi negara yang bebas menyampaikan aspirasi engkau hadir menjadi tali kendali bagi umat dan insan yang beradab.

Kami semua terpukau saat fenomena agama Islam dinistakan, butiran poin fatwa tegas mu mampu menggerakan berjuta- juta hati umat di negeri ini. Umat Islam yang turun untuk aksi damai dengan jumlah massa terbesar sepanjang sejarah Indonesia. tertib terlaksana, terkontrol rapi dan klarifikasi pemberitaan juga jelas, walau ada ujian tapi ini bagi kami adalah prestasi bagi MUI dan tokoh- tokoh agama serta peserta aksi damai umat islam yang telah mengedepankan asas Rahmatan lil ‘alamin. Kami selaku mahasiswa yang khusus kali ini terbatas gerak untuk tidak ikut hanya bisa mendoakan dari sudut ruang yang berbeda di negeri ini.

Inilah surat cinta dari Mahasiswa di sudut yang akan senantiasa mendoakan kalian

Ismail, Indra Pranata, Tarmidzi, Hendi, Rofiqoh Dari, Afifah, abu Rizal Nasution, Yogo sulistio, Syahmirwan, Sri Ade Lila Pujikasari, Dini Ayu Lestari, Puspita Ratna Dewi, Safierna Eka Putri, Nadia Putri Kinanti, Deviana Pratiwi, Yunita Wahyu W. Surainee Mushor. Nurlaili Rosyada, Mochamad Solehudin, Albar Rahman saya sendiri

(Inilah sebagian kecil Mahasiswa dari berbagai latar belakang yang berbeda dan menyetujui surat cinta ini dipublish bahkan mencantumkan nama mereka di kolom bawah ini, walau di wilayah Mahasiswa itu pro dan kontra saat melihat fenomena 4 november, namun tetap ada sebagian mahasiswa yang sangat mengapresiasi langkah MUI dan Umat Islam)

Sekali lagi salam cinta dari kami semua untuk MUI dan Umat Islam. (dakwatuna.com/hdn)

Mahasiswa UII, Takmir Masjid, Penggiat Iqro dan Penuntut Ilmu. Sebelumnya SMAN 01 Nunukan (Kaltara). Akan terus melanjutkan Studi InsyaAllah.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...