Kenali Air, Pahami, Lakukan dan Estafetkan

Edukasi Pengelolaan Air oleh Kader Berdaya PKPU, di SMPN 2 Talegong, Desa Mekarmukti, Kabupaten Garut, Jawa Barat, jumat (7/10/2016). (Doni/Putri/PKPU)

dakwatuna.com – Citamiang.  Yayasan Mandiri Amal Insani bekerja sama dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU menyelenggarakan edukasi mengenai pengelolaan air kepada masyarakat yang dilakukan oleh Kader Berdaya. Edukasi ini dilaksanakan di SMPN 2 Talegong, Desa Mekarmukti, Kabupaten Garut, Jawa Barat,  jumat (7/10/2016).

Cuaca yang menandakan akan turun hujan tidak menjadi kendala para peserta untuk menghadiri acara edukasi ini. Kader Kesehatan dan Perwakilan Ibu Rumah Tangga terlihat menduduki kursi untuk “mencuri” ilmu dari pemateri. Edukasi ini terdiri dari beberapa sesi diantaranya adalah penjelasan mengenai siklus air sampai pemahaman ciri-ciri air bersih dan air layak minum.

Sebelumnya Kader Berdaya telah diberikan edukasi oleh fasilitator yang dilaksanakan pada 30 September 2016 di Kediamanan Bendahara Kader Berdaya. Dengan dipimpin Bapak Ade selaku pemateri, edukasi ini diawali dengan penjelasan mengenai siklus air.

“Air itu berasal dari laut, dan akan menguap terkena sinar matahari. Kemudian menjadi awan dan turun hujan sampai mengalir ke laut lagi. Itu akan terjadi berulang” jelasnya singkat.

Materi ini memang telah didapatkan di bangku sekolah, tetapi peserta tidak mengetahui secara jelas bagaimana siklus air itu berlangsung. Ini senada dengan pendapat Ibu Saniyati bahwa dia hanya paham jika air itu berasal dari air hujan.

“Air ya berasal dari air hujan. Mungkin melalui penguapan dulu kan? Saya lupa lagi. ” ujarnya.

Sesi yang menuntut peserta cermat dan aktif adalah dibagian sesi “Pemilihan Air Bersih dan Air Minum”. Panitia menyiapkan beberapa wadah yang diberi label huruf A sampai G. Masing-masing wadah diisi air yang berasal dari beberapa sampel mata air dan air sumur. Peserta tidak hanya dituntut untuk memilih wadah yang berisi air bersih, tetapi dalam wadah juga diselipi air yang sudah layak diminum.

“ Saya tidak pilih wadah C, karena airnya berbau air hujan dan amis. Tidak layak untuk dipakai dan diminum itu” ujar Ibu Lilis selaku Ketua Kader Posyandu Ros.

Peserta paham betul ciri-ciri air bersih. Ini terlihat dari pemilihan wadah yang berisi air yang jernih dan tidak berbau serta tidak berasa. Namun, semua peserta salah dalam menentukan wadah yang berisi air layak minum.

“Sulit ngebedainnya, sama-sama jernih dan gak berbau. Harus teliti banget.” Ujar Ibu Fitri.

Diakhir sesi peserta dijelaskan bagaimana cara menyimpan air bersih yang aman dan memenuhi syarat yaitu utamanya harus tertutup.

“Berkat edukasi ini saya jadi lebih tahu tentang air, kesehatan dan penggunaannya. Terima Kasih untuk Yayasan Mandiri Amal Insani dan PKPU. “ tutur Ibu Sumiati saat ditanya kesan dan pesannya.

“Saya harap ilmu ini akan menjadi tongkat estafet, dimana ibu-ibu dapat memberikan tongkat estafetnya ke keluarganya hingga ke para pengunjung POSYANDU nanti” singkat harapan Bapak Ade saat mengakhiri edukasi. (Doni/Putri/PKPU/SaBah/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...