Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Indahnya Hidup dalam Panduan Allah

Indahnya Hidup dalam Panduan Allah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (visitlawrencecounty.com)
Ilustrasi. (visitlawrencecounty.com)

dakwatuna.com – Kadangkala kita merasa waktu kita berkurang karena tilawah Al-Quran. Kesempatan kita hilang karena tilawah Al-Quran. Peluang banyak yang pergi karena kita tilawah Al-Quran. Padahal kalau kita hendak cermati sedikit, apakah benar pekerjaan kita selesai karena waktu yang kita miliki? Apakah benar waktu yang kita miliki yang menuntaskan pekerjaan yang kita lakukan?

Sementara dalam perjalanan keseharian kita, kadangkala kita punya waktu yang panjang ternyata pekerjaan yang sederhana saja tidak selesai. Sebaliknya kadang kita punya waktu yang sempit, tetapi ternyata kita bisa melakukan pekerjaan yang besar. Realitas ini mengingatkan kita bukan waktu semata yang membuat kita mampu melaksanakan satu pekerjaan. Ada faktor yang lebih penting lagi, yaitu bimbingan dan panduan dari Allah SWT yang menjadikan waktu kita menjadi produktif dan bernilai. Ketika Allah membimbing urusan kita, maka begitu mudah rencana kita dapat direalisasikan. Ketika Allah meninggalkan urusan kita, hal yang sederhana yang sudah di depan mata menjadi sangat sulit dan rumit.

Pada satu kesempatan Sahabat Ali ibn Abi Thalib mengajarkan kita satu doa; “Ya Allah, jangan Kau biarkan kami mengurus urusan kami sendiri (tanpa pertolongan-Mu) walaupun hanya sesaat”. Doa ini mengisyaratkan betapa kita membutuhkan bimbingan dan panduan Allah dalam setiap gerak dan pilihan hidup kita. Pilihan yang keliru dalam hal yang paling memungkinkan sekalipun bisa menjadi fatal.

Seorang pemain sepakbola yang sudah berhadapan dengan seorang penjaga gawang, ketika Allah tidak memberikan bimbingan-Nya, maka kesempatan yang sudah diperoleh dengan perjuangan yang keras menjadi tidak berharga. Pada saat itu, seorang mega bintang sepakbola sekalipun akan langsung mendapat kecaman keras dari para pendukungnya. Padahal, jika saja pilihannya tepat, maka seluruh penonton akan mengelu-elukannya.

Seorang pengusaha, tentu saja harus selalu berijtihad dalam menentukan langkah-langkah bisnisnya. Sedikit saja keputusan tanpa bimbingan dari Allah, keuntungan yang seolah bertumpuk akan datang berbalik menjadi sebuah musibah yang dapat mengkibatkan kebangkrutan bisnisnya. Alangkah indahnya jika pilihan-pilihan bisnis kita dipandu oleh Allah swt.

Bagi orangtua, memilihkan lembaga pendidikan yang paling tepat untuk anaknya, memilihkan jurusan yang tepat bagi anaknya sedang kuliah, adalah sebuah proses yang tidak sederhana. Kadangkala pilihan-pilihan itu tidak tepat, sehingga waktu yang dikorbankan, biaya yang sudah dikeluarkan, menjadi tidak bernilai. Kadangkala seorang anak yang sedang mengikuti perkuliahan, tiba-tiba meminta perubahan jurusan karena tidak sesuai dengan keinginannya. Si anak rela melakukan itu, walaupun harus memulai dari awal lagi.

Bagi pemain sepakbola, bagi para pengusaha, dan bagi para orangtua, tentu saja urusan-urusan itu menjadi sangat mudah ketika Allah memberikan bimbingan dan panduan-Nya saat kita menentukan pilihan. Hal ini mengisyarakatkan betapa kita membutuhkan pertolongan Allah, dan kadangkala baru tersadarkan ketika sudah berlalu.

Tilawah Al-Quran adalah bagian dari interaksi termudah dengan Al-Quran.  Dalam hadits riwayat Imam Ahad, Rasulullah mengajarkan kita satu doa yang dapat membuat kesulitan-kesulitan menjadi mudah, kesedihan berubah menjadi kegembiraan, dan kegalauan berganti menjadi ketenangan. Doa tersebut berbunyi :

“Ya Allah jadikan Al-Quran sebagai penghias hati-hati kami, penerang penglihatan kami, penghilang segala kesedihan kami, penghindar segala kegalauan kami!”. Dari doa tersebut tersirat, betapa Al-Quran telah dijadikan sebagai sumber solusi dari duka dan ujian kita.

Dengan demikian, satu kekeliruan jika kita mengasumsikan bahwa Al-Quran, dengan tilawahnya, mengurangi waktu yang kita miliki, menghilangkan kesempatan yang ada di depan mata, dan mengkaburkan harapan yang sudah dalam genggaman. Justru sebaliknya, Al-Quran membuat hati kita menjadi sejuk, mata kita menjadi teduh, serta kesedihan dan kegalauan kita pergi begitu saja. Tilawah Al-Quran atas kehendak Allah akan meringankan yang berat, memudahkan yang sulit, mendekatkan yang jauh, dan begitu banyak manfaat lain daripada tilawah Al-Quran. Semoga Allah terus membimbing dan memandu setiap detik dari perjalanan hidup kita… (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dosen STIU Al-Hikmah

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization