dakwatuna.com – Istanbul. Panglima militer Turksi, Hulusi Akar menegaskan bahwa tentaranya berada dibawah komando Presiden Erdogan. Ia juga mengatakan bahwa militer tidak akan mentolerir tindakan dari jamaah teroris Fathullah Gulen, yang telah merongrong militer Turki.
Pernyataan Akar ini disampaikan dihadapan jutaan rakyat Turki di Istanbul yang dihadiri oleh tokoh lintas partai. Mereka berkumpul untuk menyuarakan pembelaan terhadap demokrasi dan mengenang arwah para syuhada yang menjadi korban upaya kudeta gagal pada tanggal 15 Juli 2016 kemarin.
Akar kemudian menyebut para pelaku kudeta itu sebagai para pengkhianat bangsa dan negara. “Mereka berusha menghinakan tentara Turki yang merupakan tentara dari nubuwah
nabi Muhammad Saw.”, tegasnya, yang memaksudkan kisah tentara Al-Fatih di Turki sebagai kebenaran akan ucapan nabi Muhammad Saw.“Setiap rakyat Turki adalah tentara kami, ketika mereka dengan penuh keberanian bertelanjang dada berhadapan dengan tank-tank kudeta,” tambah dia membanggakan keberanian rakyat Turki.
Seperti diberitakan sebelumnya jutaan rakyat Turki berkumpul di lapangan Yen Kappi Istanbul, Ahad (7/8/2016) sore kemarin, dalam rangka mendukung demokrasi serta mengutuk upaya kudeta gagal. Acara akbar itu dihadiri oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, PM Turki Bin Ali Yildirim, Ketua Parlemen Turki Ismail Kahraman, Pimpinan Partai Oposisi, Partai Rakyat Republik, Kemal Klajaddar Ihsanoglu beserta para pimpinan partai lainnya. (msy/dakwatuna)