Topic
Home / Berita / Silaturahim / Tim PKPU Tembus Desa Terisolir Akibat Banjir Bandang di Anyer

Tim PKPU Tembus Desa Terisolir Akibat Banjir Bandang di Anyer

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Banjir bandang dan longsor menutup akses masuk menuju Sindang Mandi kec. Anyer Kabupaten Serang, Banten. (Amir/Putri/PKPU)
Banjir bandang dan longsor menutup akses masuk menuju Sindang Mandi kec. Anyer Kabupaten Serang, Banten. (Amir/Putri/PKPU)

dakwatuna.com – Serang.  Tim Disaster Risk Management (DRM) Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU menempuh perjalanan jauh menuju desa Sindang Mandi kec. Anyer Kabupaten Serang, Banten yang terdampak longsor dan banjir bandang, Rabu (27/07/2016).

Hasil asessment yang diperoleh tim PKPU langsung dari lurah Sindang Mandi, Jaro Basir “ada sebanyak 107 kk yang berada di kampung Garung dan 32 kk di kampung babakan serta 59 kk di kampung bengras desa Sindang Mandi yang terdampak banjir bandang dan longsor dari tebing gunung Pabeasan yang terjadi pada hari Minggu, 24 Juli 2016 lalu”, ujarnya.

Hujan deras yang terjadi pukul 19.00 WIB sampai menjelang subuh hari Minggu lalu menyebabkan meluapnya sungai yang melintasi kampung Garung Sipedang dan kampung Garung Sirih dengan membawa material lumpur dan kayu menyebabkan warga panik. Ditambah lagi terjadinya longsor bersama air yang mengalir deras dari arah tebing gunung Pabeasan dengan membawa material batu batuan besar menutupi dan merusak akses jalan warga serta merusak beberapa rumah warga. Sekitar 20 rumah rusak berat dan rata dengan tanah, dua musolah, satu sekolah dasar juga ikut terdampak.

Menurut keterangan warga ada sekitar 20 titik longsor di sepanjang tebing gunung Pabeasan, namun dua titik longsor terbesar terjadi di antara kampung Garung Sirih dan kampung Garung Sipedang bahkan membuat kedua kampung ini terisolir. Saat ini warga sangat membutuhkan adanya family kit, hygenie kit, sembako, peralatan masak, peralatan sekolah dan aksi bersih-bersih. Selain itu desa yang sempat terisolir juga membutuhkan perbaikan jembatan sebagai penghubung dan menggantikan jembatan darurat yang dibuat masyarakat dari kayu dan hanya bisa dilintasi satu orang pejalan kaki secara bergantian.

Tim DRM PKPU telah mendirikan pos Dapur Air untuk warga serta membantu penerangan bagi warga yang akan melintasi longsoran dengan menggunakan lammpu sorot di area jembatan darurat. Dari hasil koordinasi tim PKPU di lapangan, besok  akan diadakan aksi gotong royong. Saat ini beberapa kk  mengungsi di musolah dan rumah kerabat yang tidak terdampak. (Amir/Putri/PKPU/SaBah/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

PKPU HI Serahkan Bantuan Makanan Untuk Korban Banjir Solok

Figure
Organization