Topic
Home / Berita / Silaturahim / Halal Bihalal Keluarga Besar LPPIQ & FOSPIQ

Halal Bihalal Keluarga Besar LPPIQ & FOSPIQ

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Prof.DR. HM. Roem Rowi, MA
Prof.DR. HM. Roem Rowi, MA

dakwatuna.com – Sudah menjadi tradisi seorang muslim dalam merayakan moment Syawal untuk saling mema’afkan, kali ini bertempat di Masjid Nurul Jannah Petrokimia, Gresik, Lembaga pendidikan & Pengkajian Ilmu Al-Qur’an (LPPIQ) dan Forum Silaturahim ilmu pengkajian Qur’an (FOSPIQ) gelar Halal Bihalal.

Halal Bihalal ini secara khusus menghadirkan Prof.DR. HM. Roem Rowi, MA, sekaligus mengisi acara tersebut, dalam paparannya menjelaskan arti dari Qolbun salim yang berasal dari dua kata bahasa Arab, yaitu qolbun (hati) dan salim (bersih, suci dan lurus).

“Jika kedua kata ini digabungkan, maka akan membentuk arti hati yang lurus, bersih, suci dan ikhlas dalam segala gerak, fikiran, perasaan, perbuatan dan lain sebagainya hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” kata Doktor lulusan Universitas Al-Azhar Cairo (1989), Rabu, (20/07/2016).

“Dalam Al-Qur’an,  Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebut istilah qolbun salim sebanyak dua kali, dan keduanya menggambarkan tentang hatinya Nabi Ibrahim Alaihissalam,” imbuhnya

Dia mengutip sebuah penyampaian dalam QS. 26 : 87 – 89 yang dijelaskan: “Dan janganlah engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,”. Dijelaskan juga didalam QS. 37 : 83 – 85: “Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh). (Ingatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Apakah yang kamu sembah itu ?”.

Jika kita renungkan, tutur putera bangsa kelahiran Ponorogo ini, sebenarnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menginginkan agar seluruh hamba-hamba-Nya dapat memiliki hati yang bersih, yang dapat mengantarkan mereka pada surga Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sekligus untuk menyempurnakan segala kenikmatan yang diberikan kepada seluruh hamba-hamba-Nya. Dan untuk menyucikan hati manusia, Allah menurunkan Al-Qur’an (agama Islam), guna dijadikan pedoman hidup manusia.

Di dalam QS. 5 : 6 : “Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

Namun untuk memiliki hati yang bersih, kita terlebih dahulu harus mengetahui seluk beluk hati manusia, sifat-sifatnya dan juga godaan-godaan yang dapat menghanyutkannya. Hati ini merupakan sentral jiwa manusia, yang apabila hatinya baik, maka insya Allah akan baik pula seluruh tubuhnya, dan jika hatinya buruk, maka akan buruk pula seluruh tubuhnya.

Dalam sebuah hadits, tambah Anggota Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Nu’man ra, Rasulullah SAW bersabda: “Ketahuilah bahwa dalam jasad itu terdapat sekerat darah, yang apabila ia baik maka baik pula seluruh jasadnya. Dan apabila ia rusak, maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa sekerat darah tersebut adalah hati. (HR. Bukhari Muslim).

Acara ini dalam rangka menjalin ukhuwah silahturahim antar komunitas dan  jama’ah Gresik yang dihadiri Keluarga Besar Pengurus LPPIQ, Ibu-ibu Pengajian FOSPIQ, Asatidz Lppiq, Amil LAZNAS BMH dan DPD Hidayatullah Gresik. (SaBah/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Lihat Juga

Handoko Lie, Terpidana Korupsi Rp 185 miliar Kabur ke LN

Figure
Organization