
dakwatuna.com – Turki. Sumber Uni Eropa menyatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan situasi di Turki, dan menyebutkan bahwa upaya kudeta tampak besar dan meliputi ‘bagian besar’ dalam tubuh militer Turki.
Sementara itu, Penanggung Jawab Urusan Politik dan Luar Negeri Uni Eropa, Frederica Mogherini, melalui akun twitternya menyatakan pihaknya terus melakukan komunikasi dengan perwakilan Uni Eropa di Ankara dan Brussel.
Mogherini menyatakan pihaknya meminta berbagai pihak yang agar tenang dan menghormati lembaga-lembaga demokrasi di Turki.
Dari pihak negara-negara Arab, Kementerian Luar Negeri Mesir menyebutkan telah meminta kedutaan dan konsulat Mesir di Turki untuk memastikan keamanan warga negara Mesir di negara itu.
Di Damascus, sejumlah saksi mata menyebutkan telah mendengarkan tembakan-tembakan perayaan dan menyatakan ikut bergembira setelah para pelaku kudeta mengumumkan pengambilalihan kekuasaan.
Aksi upaya kudeta militer di Turki dilakukan oleh sebagian pihak di tubuh militer Turki (sebagian menyebutkan didukung oleh angkatan udara dan angkatan laut) pada Jumat kemarin (15/7/2016).
Upaya kudeta tersebut bahkan berakibat pada penutupan sementara Bandara Internasional Ataturk di Istanbul dan pembatalan seluruh jadwal penerbangan.
Kantor berita CNN juga memberitakan bahwa sejumlah orang di kantor pimpinan tinggi militer telah ditangkap, dan menyebutkan Presiden Erdogan berada pada tempat yang aman. (rem/dakwatuna)
Sumber: Aljazeera
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai: