dakwatuna.com – Belakangan muncul propaganda yang menyatakan bahwa bumi itu datar. Propaganda yang mengusung pemikiran bumi datar (flat earth) tersebut muncul di berbagai media sosial termasuk media video seperti YouTube, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
Terkait dengan hal tersebut, Thomas Djamaluddin Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berpesan agar pemikiran tersebut diabaikan saja.
“Banyak yang bertanya soal bangkitnya kembali pemahaman “Flat Earth” (bumi datar). Pemahaman itu tergolong pseudo science alias sains semu. Dikemas seolah-olah ilmiah, sesungguhnya tidak mempunyai dasar ilmiah sama sekali,” ujar Djamaluddin pada akun Facebooknya
, Rabu (13/7/2016).Pria bergelar Profesor Riset bidang Astronomi dan Astrofisika ini menambahkan, “Ketika dikaitkan dengan dalil-dalil Al-Quran, itu pun berdasarkan tafsir lama. Abaikan saja pemikiran “Flat Earth” tersebut.”
“Kalau pun sempat membaca atau menyaksikan videonya, anggap saja sebagai hiburan seperti kita membaca atau menonton cerita fiksi. Tak perlu ditanggapi serius,” tutupnya. (dakwatuna.com/hdn)