Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Zakat Itu Memberdayakan, Zakat Yuk!

Zakat Itu Memberdayakan, Zakat Yuk!

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
ilustrasi-kesalehan sosial (lazisdewandakwah.org)
Ilustrasi.  (lazisdewandakwah.org)

dakwatuna.com – Berbekal keyakinan bahwa masyarakat di negeri ini masih banyak orang baik dan peduli. Percaya bahwa manusia di belahan bumi ini mempunyai potensi hati yang baik, serta dilatarbelakangi belum optimalnya pengumpulan dan pendistribusian dana zakat, infaq, dan sedekah, maka satu dua orang mulai bergerak, kelompok makin berpadu, menginisiasi gerakan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Akhirnya, terbentuklah bermacam lembaga amil zakat di Indonesia.

Lembaga amil zakat, entah apa benderanya dan sarana apa yang digunakannya, meskipun berbeda-beda, mereka memiliki visi yang mulia. Lembaga yang berkhidmat untuk memberdayakan umat, memperkecil jarak antara “si pemberi” dan “si penerima”, membantu masyarakat menuju sejahtera, hingga harapannya rakyat ini sejahtera. Berkat zakat, infak, dan sedekah, bukan hal yang mustahil jika awalnya berstatus sebagai “si penerima” (mustahik) bertransformasi menjadi “si pemberi” (muzzaki). Bukankah sejarah ini sudah terbukti di masa sahabat nabi menduduki kepemimpinan?)

Berada di tangan yang tepat dengan pengelolaan yang direncanakan, Insya Allah apa yang masyarakat keluarkan untuk berbagi pada sesama, akan kembali ke umat. Lembaga amil zakat yang ada di negeri ini mengusahakan yang terbaik untuk menunaikan amanah, profesional, dan penuh totalitas. Mulai dari merencanakan dan ‘menggodok’ program, penggalangan, realisasi, sampai evaluasi. Berbagai lembaga yang memberi perhatian khusus pada dhuafa ini melakukannya dengan cara dan kaidah yang baik.

Lembaga amil zakat, kiprahnya memang tak jauh-jauh dari wong cilik, maaf, masyarakat menengah bawah, identik dengan orang tak mampu. Namun hal ini bukan berarti menjual dan mengobral ‘kedhuafaan’ agar mendapat belas kasihan atau usaha ‘meminta-minta’. Lembaga amil zakat melalui programnya di berbagai bidang, yang tentu saja program ini dapat berjalan lancar berkat donasi berupa zakat, infak, dan sedekah dari para dermawan, yang terketuk hati tanpa paksaan.

Melalui usaha bersama, saling bergandeng tangan lembaga yang ada berusaha, minimal untuk memberi dampak sosial yang positif. Tidak mau zakat hanya singgah sementara dan cuma-cuma, lembaga amil zakat ini merealisasikannya dalam bentuk program-program yang bersifat jangka panjang baik di bidang sosial, kemanusiaan, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan dengan harapan program tersebut mampu memberi dampak besar bagi masyarakat. Bukan hanya menggalang beras yang disalurkan lagi dalam bentuk beras, bukan pula penggalangan dana yang disalurkan dalam bentuk uang mentahan. Lembaga punya cara sendiri yang tentu saja tetap syar’i tanpa menzhalimi.

Zakat, bukti cinta kita kepada Allah SWT yang hasilnya bisa dirasakan langsung oleh sesama kita. Pastikan zakat kita menjadi penyuci bagi kita, berkah dan memberkahi sesama. Zakat tak perlu menunggu kaya, karena sejatinya, apa yang kita keluarkan, itulah yang kita punya. Semoga, hati-hati kita bisa lebih terketuk dan terbuka peduli pada sesama. Menentukan di mana kita mau berzakat, tak perlu bingung dan tak percaya, begitu pun fanatik harus melalui lembaga tertentu. Lewat masjid terdekat pun bisa.

Masjid dan lembaga zakat A-Z sama-sama ingin memercikkan kebahagiaan. Antar lembaga amil zakat pun seperti itu. Tak ada yang perlu jumawa lembaga mana yang paling tua, program mana yang paling ‘wah’, karena berbagai lembaga itu sama-sama berkhidmat untuk umat. Dunia makin damai dan sejahtera berawal dari gerak langkah yang saling beriringan dalam menyejahterakan umat.

Terakhir, apa yang menjadi penenteram hati kita? Zakat salah satunya. Yuk berzakat! Zakat kita, memberdayakan umat. Selamat mengoptimalkan detik-detik akhir puasa kita dengan berzakat. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Alhamdulillah sempat bergabung dengan divisi pendidikan di Sekolah Guru Indonesia-Dompet Dhuafa (SGI-DD) sebagai relawan guru untuk wilayah penempatan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (2014-2016) Saat ini menjadi bagian di School of Life Rumah Cahaya (Alam-Montessori-Islami)

Lihat Juga

Zakat Sebagai Solusi Masa Depan BPJS Kesehatan

Figure
Organization