Muhasabah Ramadhan

Ilustrasi. (huffingtonpost.com)

dakwatuna.com – Ramadhan merupakan sebuah momentum istimewa bagi setiap insan beriman, di mana pada bulan inilah terdapat curahan barakah, guyuran maghfirah, keluasan rahmat serta terbukanya pintu-pintu surga selebar-lebarnya. Para perindunya selalu menghitung setiap bulan, minggu, hari, bahkan detik dengan harapan dapat bertemu kembali dengan Ramadhan.

Tentu momentum ini adalah sebuah bentuk nyata atas kasih sayang serta melimpahnya rahmat Allah yang wajib kita syukuri, yaitu dengan cara mengoptimalkan momentum ini semaksimal mungkin untuk mencapai derajat keimanan dan ketaqwaan tertinggi.

Puasa Ramadhan diwajibkan kepada umat Islam sejak tahun 2H dan Rasulullah wafat pada tahun 11H, bila kita cermati Rasulullah hanya bertemu dengan bulan Ramadhan 9 kali saja, namun derajat keimanan dan ketaqwaannya terus meningkat.

Bagaimana dengan kita? Misalnya saja kita telah berumur 40 tahun, apabila dihitung sejak pertama mencapai usia baligh yaitu 15 tahun maka kita telah 25 kali berjumpa dengan Ramadhan. Kemudian, yang menjadi persoalan adalah sudahkah kita mengoptimalkan momentum Ramadhan ini semaksimal mungkin? Apakah setiap tahunnya menjadi lebih baik? Ataukah setiap tahunnya sama saja? Atau justru kualitas ibadah dan ketaqwaan menjadi lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya? Na’udzubillah..

Taqwa itu “Syadiduttanassuk wal ibadah wamakhafatullah wahtiramusyaria’ah” (tanda-tanda ibadah begitu jelas pada dirinya, dan hormat dengan syariat agamanya)

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al-Hujurat: 13)

Maka sebagai upaya puncak dalam meraih taqwa, marilah kita tingkatkan semangat serta kualitas ibadah khususnya pada sisa-sisa hari Ramadhan kali ini, di mana terdapat pula suatu malam istimewa yang fadhilahnya mengungguli seribu bulan, yaitu Lailatul Qadr.

Allahumma inna nas’alukal huda wat-tuqa wal afafa wal ghina… (dakwatuna.com/hdn)

Pengamat Ekonomi. Islamic Economics Trainer. Entrepreneur. Writer.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...