Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Betapa Ramadhan Adalah Keajaiban

Betapa Ramadhan Adalah Keajaiban

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi - Ramadhan (inet)
Ilustrasi – Ramadhan (inet)

dakwatuna.com – Ramadhan, mereka yang mendapati subuh, pun aku, sering kesiangan, tetapi karena engkau, bangun malam menjadi ringan bagi mereka, pun aku.

Ramadhan, mereka yang di waktu-waktu senggangnya maunya ngemil melulu, tetapi karena engkau, mereka menjadi tahan berlapar-lapar seharian.

Ramadhan, mereka yang bila jadwal makannya terlantar sedikit saja berakibat asam lambungnya kumat, tetapi karena engkau penyakit kronis itu raib entah ke mana.

Ramadhan, mereka yang berpisah dengan rokok sebentar saja membuatnya amat tersiksa, tetapi karena engkau seharian penuh mereka mampu meninggalkannya.

Ramadhan, bagi mereka yang biasa teledor dengan waktu, tetapi karena engkau melanggar waktu-waktumu semenit saja tak berani, padahal tak sedang dilihat seorang pun.

Ramadhan, aku tak mengerti. Puasa ini kita jalani, sedang kita tetap bisa beraktifitas seperti biasa. Ada rasa lelah, lapar dan ngantuk, tetapi ada sisi-sisi di mana produktifitas meningkat. Puasa ini tak membuat kita sakit atau kekurangan gizi, tak pula membuat kita lemah dan bodoh. Bukan hanya menguatkan kita secara rohani, tetapi banyak yang mendapatkan keajaiban secara jasmani. Dengan menjalani puasa, membuat tekanan darah mereka membaik, kadar gula lebih normal, asam lambung mereka menurun.

Ramadhan, aku tak mengerti. Engkau membuatku lebih dekat kepada-Nya, namun ketika engkau berlalu, akankah keajaiban-keajaibanmu tak berbekas lagi bagiku, berlalu pula shalat malamku, tilawah Al Quranku dan kemesraanku dengan masjid?

Aku yakin, keajaiban Ramadhan yang belum ku sadari masih lebih banyak lagi. Terimakasih ya Allah atas Ramadhan yang Engkau karuniakan. Betapa ruginya aku bila sesudahnya, semua ini sirna tak berbekas. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang petani di kaki Gunung Ungaran. Mengikuti kegiatan di Muhammadiyah dan halaqah. Meski minim mendapatkan pendidikan formal, pelajaran hidup banyak didapat dari lorong-lorong rumah sakit.

Lihat Juga

Sambut Ramadhan dengan Belajar Quran Bersama BisaQuran

Figure
Organization