dakwatuna.com – Tunisia. Ketua Gerakan An-Nahdhah (Kebangkitan) Tunisia, Syaikh Rasyid Al-Ganusyi, menyatakan (25/5/2016) bahwa pemisahan sisi politik (praktis) dari kegiatan dakwah di dalam tubuh partai untuk mengimbangi perubahan.
Al-Ganusyi menyatakan kebijakan itu untuk mengimbangi perubahan dan untuk membantah tuduhan pemanfaatan isu-isu agama untuk kepentingan pribadi.
Dalam wawancara ekslusif dengan CNN, Syaikh Ganusyi menyatakan bahwa An-Nahdhah sendiri dan negara yang menginginkan hal itu. Menurutnya, Konstitusi Tunisia, di mana An-Nahdhah ikut andil dalam menyusunnya, menghendaki setiap sesuatu sesuai dengan bidangnya.
“Kami sangat menyadari apa yang kami putuskan ini, dan memang sepatutnya masjid dan tempat peribadatan difungsikan untuk kepentingan golongan dan partai politik, karena kalau tidak, maka masjid akan diembel-embeli dengan nama setiap golongan, padahal (masjid) milik umat,” tekannya. (rem/dakwatuna)
Sumber: Islam Memo
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai: