Militer Myanmar Tolak Akui Keberadaan Muslim Rohingya

Panglima Militer Myanmar (islammemo.cc)

dakwatuna.com – Myanmar. Panglima militer Myanmar (Burma), Min Aung Hilanj, menolak (25/5/2016) mengakui keberadaan muslim Rohingya di negaranya.

Dirinya beralasan istilah minoritas muslim Rohingya itu tidak pernah ada dalam sejarah Myanmar, tetapi itu hanyalah istilah yang diberikan media kepada imigran asal suku Bengali (Bangladesh) yang menetap di negaranya.

Hilanj membantah adanya tindak kekerasan terhadap muslim Rohingya di wilayah Rakhine yang didiami oleh minoritas Rohingya, tetapi yang ada adalah konflik antara pribumi dengan pendatang Bengali yang mendiami wilayah tersebut.

Hilanj menegaskan, “Kita tidak mengenal istilah minoritas Rohingya karena mereka ada penduduk minoritas keturunan Bengali yang didatangkan oleh penjajah Inggris untuk menduduki wilayah Rakhine.

Menjawab pertanyaan kemungkinan diadakan konferensi bersama membahas penyelesaian konflik antar suku di Myanmar, Hilanj menegaskan militer negaranya siap bekerja sama dengan phak manapun untuk persatuan nasional Myanmar.

Menurutnya, konferensi itu harus dilandasi oleh semangat persatuan dan itikad baik, bukan memanfaatkannya untuk mencari keuntungan-keuntungan politik dengan berpayung pada tekanan dunia internasional. (rem/dakwatuna)

Sumber: Islam Memo

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...