Belajarlah dari Bulan

Ilustrasi (photobucket.com)

dakwatuna.com – Belajarlah dari bulan…

Dia terlihat terang, padahal sesungguhnya dia tidak memiliki cahaya sendiri. Dia hanya memantulkan cahaya yang dia terima dari Matahari. Artinya dia tetap mensyukuri apa yang telah tuhan berikan kepadanya meskipun orang lain bisa melakukan yang lebih darinya. Tetapi dia bisa memanfaatkan apa yang orang lain berikan kepadanya dengan memberikan manfaat kepada yang lain yang lebih membutuhkan.

Belajarlah dari Bulan…

Cahaya yang dipantulkan tidaklah cukup untuk menerangi seluruh malam. Tetapi dia tetap terlihat indah dan terang, karena dia bersinar di antara malam yang gelap. Artinya dia tetap mensyukuri kekurangan yang dia miliki. Dan dia tahu bagaimana caranya agar kekurangannya itu tidak menjadi kelemahannya.

Belajarlah dari Bulan…

Meskipun dia sendiri, tetapi dia tetap setia menemani bumi dan mengitarinya. Padahal bisa saja dia keluar dari orbitnya dan pergi ke planet lain sehingga dia bisa mendapatkan teman baru. Artinya dia tidak pernah mengeluh atas apa yang Tuhan telah kodratkan kepada dia, dia yakin bahwa ini adalah jalan terbaik yang telah Tuhan berikan kepadanya.

Belajarlah dari Bulan…

Memiliki banyak bentuk, cekung, sabit, setengah bulat, cembung dan purnama, bahkan di waktu tertentu dia bisa menghilangkan diri (gerhana). Padahal jika dia mau, dia bisa saja menampakkan seluruh tubuhnya setiap malam. Artinya dia tidak pernah mau menyombongkan diri, dia yakin bahwa jalan yang telah Tuhan berikan adalah jalan terbaik. Sehingga berbagai bentuk yang Tuhan berikan kepadanya bisa membuat dia menjadi semakin indah karena bentuk-bentuknya.

Belajarlah dari Bulan…

Dia hadir hanya di malam hari, sedangkan di siangnya dia bergantian dengan Matahari. Artinya dia tidak meminta waktu lebih dan tidak meminta dikurangi. Dia tahu batasan yang dia memiliki, meskipun tidak pernah bertemu dengan Matahari, sekali lagi dia tetap yakin bahwa ini jalan yang telah Tuhan berikan.

Sekali lagi, Belajarlah dari Bulan…

Dia selalu mensyukuri apa yang Tuhan berikan, dia tidak mengeluh, apalagi menentang atas pemberian Tuhan. Dia yakin semua yang diberikan oleh Tuhan kepadanya adalah yang terbaik. Dia yakin bahwa ada sebabnya Tuhan memberikan bentuk dan kondisi yang seperti ini. Karena dia tahu bahwa hanya kepada Tuhan-lah dia akan kembali. (dakwatuna.com/hdn)

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan dan dakwah kampus
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...