
dakwatuna.com – Kairo. Beberapa waktu lalu Uni Emirat Arab memberikan bantuan dana kepada rezim kudeta Mesir sebesar 4 miliar dollar. Namun bantuan dari kerajaan pendukung kudeta tersebut ternyata tidak sanggup untuk mengatasi krisis moneter yang menimpa negeri piramida itu.
Pakar Ekonomi Mesir, Izzuddin Hassanaen merinci untuk apa saja bantuan dari negara Teluk itu. “UEA membantu rezim Mesir sebesar 4 miliar dollar, dengan rincian 2 miliar dollar untuk cadangan devisa dan 2 miliar dollar sisanya untuk investasi,” jelasnya seperti dikutip laman egyptwindow.net, Kamis (28/4/2016).
Namun menurutnya, bantuan tersebut tak bernilai apa-apa, karena nominal itu tak mencukupi sehingga diprediksi tidak dapat mengatasi krisis keuangan yang melanda Mesir saat ini.
Hassanaen melalui konferensi persnya mengatakan bahwa Mesir saat ini membutuhkan dana sebesar 50 miliar dollar, untuk mengamankan kebutuhan-kebutuhan mendasar negara. Selama ini cadangan devisa negara bergantung kepada sektor pariwisata, keuntungan ekspor, pemasukan dari Terusan Suez serta beberapa sektor lainnya. (msy/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai: