
dakwatuna.com – Jakarta. Protes para nelayan Jakarta agar pekerjaan reklamasi Teluk Jakarta dihentikan nampaknya harus kandas. Pasalnya Gubernur DKI Jakarta, Ahok berencana akan terus melanjutkan reklamasi Teluk Jakarta tersebut. Hal itu disampaikan Ahok setelah bertemu dengan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Rabu (27/4/2016). “Reklamasi semua lanjut,” seperti diberitakan republika.co.id.
Untuk menunjang rencana tersebut Kepres diusulkan untuk direvisi agar sesuai dengan undang-undang. “”Dalam rapat tadi, juga ada saran bahwa Kepres (Keputusan Presiden) akan direvisi untuk menyesuaikan dengan undang-undang yang baru keluar,” kata Ahok.
Sebelumnya DPR dan Pemerintah sepakat untuk menghentikan reklamasi Teluk Jakarta tersebut. Namun menurutnya penghentian tersebut hanyalah untuk menyelesaikan segala persoalan yang masih mengganjal termasuk dalam persoalan hukum.
Lanjutnya pembangunan reklamasi Teluk Jakarta akan diintergrasikan dengan Proyek tanggul raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang akan dibuat masterplannya oleh Bapenas. “Proyek ini yang selanjutnya akan disebut Garuda Project karena ini memang proyek besarnya. Proyek ini sebenarnya berbeda dengan reklamasi di pulau-pulau yang disebut pulau A, B, C dan seterusnya sampai 17 pulau,” ujar Seskab Pramono Anung seperti yang dimuat detik.com. (hs/dakwatuna)
Redaktur: Hendro Sulistiyo
Beri Nilai: