Topic
Home / Berita / Nasional / Neng Eem: Jakarta Perlu Gubernur Yang Manusiawi

Neng Eem: Jakarta Perlu Gubernur Yang Manusiawi

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (merdeka.com)
Ilustrasi. (merdeka.com)

dakwatuna.com – Jakarta (20/4). “Jakarta ini kota yang keras dan kejam. Untuk itu, Jakarta membutuhkan sentuhan pemimpin wanita yang mampu merealisasikan kebijakan-kebijakannya secara manusiawi, beradab, dan berbudaya. Saya yakin, sifat kasih dan sayang yang ada pada seorang pemimpin wanita akan mampu menaklukkan keras dan kejamnya Jakarta,” ungkap Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, saat mendampingi Luluk Nur Hamidah mendaftarkan diri sebagai Calon Gubernur DKI di DPD PDIP, Kamis (20/4).

Luluk adalah aktivis perempuan yang saat ini menjabat sebagai Sekjen DPP Perempuan Bangsa, Wakil Ketua PP LKKNU, dan Ketua Masyarakat Ahimsa/Mabinas PB PMII. Pemegang dua gelar master bidang Sosiologi dari Universitas Indonesia dan bidang Administrasi Publik dari Lee Kuan Yew School of Public Policy- NUS Singapore ini, juga seringkali tampil sebagai pembicara pada sejumlah konferensi internasional di berbagai negara.

“Saya percaya, Luluk dengan pengalamannya di organisasi politik dan sosial akan mampu memimpin Jakarta dengan lebih baik dan manusiawi. Apalagi ditunjang dengan latar belakang akademis yang demikian mumpuni dan pengalaman sebagai pembicara di berbagai belahan dunia, tentunya akan menjadi modal yang sangat penting bagi beliau untuk bisa merealisasikan kebijakan-kebijakan terkait pengelolaan DKI Jakarta dengan lebih mantap,” papar Neng Eem.

Menurut Neng Eem, Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wajah dari Bangsa Indonesia. Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian, Jakarta memiliki daya tarik yang sangat besar bagi siapapun untuk bukan hanya berkunjung tetapi juga tinggal, menetap, dan berusaha di Jakarta. Inilah yang membuat kehidupan di Jakarta begitu keras dan kejam, karena persaingan yang sangat ketat.

“Di sinilah sentuhan kasih sayang seorang pemimpin wanita menjadi sangat penting, karena pendekatan-pendekatan penyelesaian berbagai masalah yang ada di Jakarta yang dilakukan secara maskulin ternyata memunculkan berbagai konflik yang merugikan warga Jakarta sendiri,” ungkap Neng Eem.

Menurut Neng Eem, pelaksanaan kebijakan secara tegas, tidaklah harus dengan kasar dan menyakiti, karena dampaknya akan sangat buruk. Pendekatan persuasif yang banyak dilakukan oleh pemimpin-pemimpin wanita, sesuai kodratnya, juga patut dicoba untuk memberikan hasil yang lebih baik. “Luluk sangatlah tepat untuk mengembang peran ini (Gubernur DKI Jakarta),” tegasnya. (sb/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization